Mataram (Inside Lombok) – Berbagai persiapan dilakukan menyambut event internasional MotoGP mulai 18-20 Maret 2022 mendatang. Khususnya untuk mengatur pola kedatangan wisatawan dari luar negeri. Salah satunya dengan skema travel bubble yang diperuntukkan bagi kru dan pembalap MotoGP.
“Untuk kru dan pembalap yang (menerapkan) travel bubble, kalau wisatawan penonton kan PPDN atau pelaku perjalanan dalam negeri,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Yusron Hadi kepada Inside Lombok, Jumat (21/1).
Diterangkan, skema travel bubble secaa sederhana bisa dipahami sebagai cara mengatur perjalanan wisata antar satu tempat ke tempat lainnya. Supaya tetap dalam perlindungan yang aman dari pandemi Covid-19, pelaku perjalanannya antar negara yang telah memiliki kesepakatan.
“Mereka nantinya tetap rapid test dan membatasi interaksi dengan orang yang ada di luar area bubble ini,” jelas Yusron. Setiap yang melakukan perjalanan sebelumnya dipastikan sehat dan bebas virus. Kemudian selama dalam perjalanan menerapkan prokes secara baik, dan sesampainya di tempat tujuan juga tetap terlindungi dengan aman dari pandemi Covid-19.
“Makanya nanti kru dan pembalap yang ada di pra musim hanya bergerak dari BIZAM (Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid), hotel dan sirkuit saja,” terangnya.
Yusron menerangkan, sistem travel bubble ini merupakan usaha yang dilakukan dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 di NTB. Di mana ketika event MotoGP Mandalika mulai digelar baik pra musim atau saat event berlangsung.
“Ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 di NTB, makanya dilakukan skema travel bubble tersebut,” ungkapnya.
Untuk itu skema tersebut diperuntukkan bagi kru dan pembalap. Sedangkan wisatawan lain, karena kebanyakan diproyeksikan sebagai penonton dalam daerah, skema travel bubble tidak dilakukan. Melainkan antisipasi agar pada gelaran event tetap berjalan sesuai dengan protokol kesehatan.
Untuk diketahui, pada pelaksanaan pra musim test MotoGP Mandalika tanggal 11 hingga 13 Februari, seluruh kru dan pembalap yang baru datang akan dikarantina terlebih dahulu untuk mengantisipasi masuk dan menyebarnya virus Covid-19 di NTB. (dpi)
