Mataram (Inside Lombok) – Pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga atau booster di RSUD Kota Mataram terpaksa ditunda. Pasalnya, warga Kota Mataram banyak yang terserang infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), sehingga minat warga untuk datang vaksinasi diakui sangat rendah.
Direktur RSUD Kota Mataram, dr. Eka Nurhayati mengatakan akhir pekan ini vaksin Covid-19 dosis ketiga sebenarnya dijadwalkan di Epicentrum Mall. Namun kegiatan ini ditunda, karena kondisi masyarakat banyak yang terserang ISPA.
“Tunda dulu, karena orang sakit semua. Siapa yang mau divaksin kalau masih sakit. Buktinya kemarin kita sudah turun sedikit yang sasaran yang datang. Pada sakit semua. Batuk, flu,” katanya, Jumat (18/2) di Mataram.
Dengan melihat kondisi masyarakat yang terjadi saat ini, kegiatan vaksinasi akan ditunda hingga seminggu kedepan. Karena biasanya untuk ISPA terjadi selama seminggu. “Saya sih mengambil keputusan seminggu ini kita tidak turun dulu sambil melihat, karena kalau sudah seminggu orang sudah pulih. Minggu depan akan direncanakan lagi,” kata dr. Eka.
Rendahnya capaian vaksinasi dosis ketiga ini di Kota Mataram ini hanya karena kondisi masyarakat. Sementara untuk stok vaksin, disebut masih aman. “Kalau vaksin aman. tidak ada masalah,” tegasnya.
Tidak saja di ruang publik, rendahnya animo masyarakat untuk vaksin dosis ketiga juga terjadi di RSUD Kota Mataram. Di mana, dalam sehari jumlah masyarakat yang datang ke RSUD Kota Mataram yaitu hanya 25 orang. Padahal jika dibandingkan sebelumnya, jumlah masyarakat yang datang ke RSUD Kota Mataram yaitu sebanyak 40 – 60 orang per hari.
“Yang datang ke rumah sakit saja menurun. Mereka pada datang paling 25 yang datang,” katanya. Selain itu, untuk meningkatkan capaian vaksinasi khusus warga lanjut usia di Kota Mataram, petugas akan mendatangi langsung rumah warga. “Planingnya akan door to door untuk lansia. Planingnya seperti itu,” sambung dr. Eka.
Untuk diketahui, capaian vaksinasi di Kota Mataram dosis ketiga yaitu sebanyak 25.691 orang atau sebesar 7.76 persen. Sementara untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun yaitu sebesar 27.331 orang atau 58.58 perse dosis pertama sedangkan dosis kedua yaitu sebanyak 7.271 orang atau 15.58 persen. (azm)
