Lombok Barat (Inside Lombok) – Jelang perayaan Isra Miraj yang diperingati umat Muslim di setiap bulan Rajab, warga Dusun Jerneng Mekar Desa Terong Tawah mulai disibukkan dengan berbagai tradisi rutin yang masih terpelihara. Salah satunya adalah memasak jajanan khas seperti wajik pangan; kudapan yang wajib ada dalam hidangan perayaan Isra Miraj di dusun tersebut.
Tradisi ini sudah berlangsung turun temurun di salah satu dusun di Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat (Lobar) itu. Warga setempat terus melestarikan pembuatan wajik hingga kini. Sehingga, saat tamu berkunjung ke dusun itu beberapa hari menjelang puncak peringatan Isra Miraj, aroma khas dari proses pembuatan wajik pangan yang asapnya mengepul dari dapur-dapur warga akan tercium.
Suriah, salah seorang warga menuturkan bahwa wajik pangan ini dijuluki sebagai ‘raja jaje’ (raja kudapan). Karena proses pembuatannya yang terbilang cukup lama jika dibandingkan dengan jajanan lainnya.
Proses pembuatan wajik pun memakan waktu hingga lima sampai enam jam. Di mana selama proses itu, adonan harus tetap diaduk, agar tidak gosong dan menggumpal. “Ini paling lama dan paling berat proses pembuatan, karena harus tetap diaduk,” ungkap Suriah kepada Inside Lombok, Jumat (18/02/2022). Kata dia, jajanan wajik ini terbagi dalam tiga jenis. Antara lain wajik pangan, wajik ijo, dan wajik biasa.
Dari lokasi berbeda, Eda yang juga tengah sibuk membuat jajanan menyebut, selain wajik, ada berbagai macam jenis jajanan khas yang biasa dibuat oleh masyarakat Jerneng Mekar setiap perayaan Isra Miraj. Seperti renggi, opak-opak, ciput, tarek, laderan, kaliadem, hingga tempenyek.
“Semua jajan ini kita buat sendiri, dengan racikan sendiri, tidak ada yang dibeli,” tutur Eda. Bahkan selain itu, yang tidak kalah penting juga, disebutnya ‘banget rasul dan poteng jaje tujak’ pun tak boleh ketinggalan.
Sementara itu, Kadus Jerneng Mekar, desa Terong Tawah, Zulfahmi memaparkan bahwa tradisi ini merupakan ciri khas. Yang akan terus dipelihara oleh masyarakat. “Ini tradisi yang menjadi ciri khas, karena masyarakat hanya akan bikin jajanan ini saat Isra Miraj dan Maulid Nabi,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menyebut, ada dua jenis hidangan yang akan disuguhkan warga saat hari perayaan Isra Miraj. Yang pertama adalah ‘dulang nasi’ dan yang kedua adalah ‘dulang penamat’.
“Dulang penamat ini berisi semua jajanan khas yang sudah dibuat. Dinamakan penamat karena disuguhkan saat anak-anak selesai melakukan khatam Al-Qur’an (namatang),” bebernya.
Karena seminggu sebelum acara puncak, banyak kegiatan religi yang digelar, seperti tahfidz hingga lomba adzan. Di mana puncak perayaan Mi’raj di sana jatuh pada hari Senin (21/02) pekan depan.
“Perayaan Isra Miraj merupakan kegiatan keagamaan yang rutin kami peringati bersama para pemuda dan warga, setiap bulan Rajab,” imbuh Fahmi. Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya ini diharapkan menjadi tradisi khusus di dusun tersebut.
Ia menyebut, hal itu perlu dilestarikan, guna menjaga tradisi untuk melawan ancaman pergeseran budaya. Di tengah derasnya arus kemajuan teknologi dan informasi yang ada saatnya saat ini. (yud)