Mataram (Inside Lombok) – Beberapa wilayah NTB tergolong sebagai lahan kering, lantaran kondisi lahannya yang kurang cocok dengan jenis tanaman penghasil. Untuk itu, penanaman yang dilakukan diarahkan ke industri dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Salah satunya tanaman kayu putih yang bisa hidup dan menghasilkan di lahan kering.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Madani Mukarom menerangkan saat ini penanaman itu semuanya di arahkan ke industri. Tidak seperti dulu, asal tanam dan hijau saja, sekarang harus memberikan manfaat. Jika memberi manfaat kepada masyarakat maka tidak akan ada penebangan liar.
“Di Lombok Selatan dan Pulau Sumbawa yang kritis dan kering berbatu cadas kita dorong nanti untuk kayu putih. Kemudian Sekotong sampai Sekaroh, ada di Pringgabaya Sambelia dan lingkar rinjani kering,” tutur Madani Mukarom, Jumat (4/3).
Dijelaskan, di Pringgabaya dan Sumbawa biasanya orang menanam jagung. Tetapi kini dapat ditumpangsarikan dengan tanaman kayu putih. Kayu putih dipilih karena jenis tanamannya yang bisa tumbuh di daerah kering.
Selain itu, NTB saat ini bisa mengolah minyak kayu putih sendiri dengan adanya beberapa pabrik memproduksi minyak kayu putih. Petani bisa menanam di tempat semusim karena kayu putih saat musim kemarau dipangkas. Jadi pada saat orang menanam jagung bisa dipangkas.
“Syukur-syukur mereka berubah dan itu ada pemanfaatan. Sekarang ada tiga perusahaan di Lombok Timur dan Lombok Tengah Yang memperebutkan daun (kayu putih), jadi nilai ekonominya tinggi,” jelasnya.
Sementara itu, penanaman kayu putih sudah banyak dilakukan. Seperti di daerah selatan itu ada kewajiban dari PT AMNT 4 ribu hektare, di mana mereka merehabilitasi minimal seluas area yang dipinjam pakai untuk tanam kayu putih.
“Dia pinjam pakai 7400 hektare, ada di Sumbawa sebagian, di sini (Lombok) sebagian. Mulai tanam 2021-2022. Sekarang terealisasi yang di Lombok Selatan 600 hektar tahun 2021,” ungkapnya.
Selain AMNT, ada juga yang dianggarkan dari APBN di bagian daerah selatan seluas 300 hektare, kemudian di APBD DAK di hutan rakyat. Sedangkan untuk di daerah selatan Lombok sudah dibantu mesin penyuling kayu putih di Rembitan Lombok Tengah.
“Ada juga di Tumpak Lombok Tengah, di sana sudah banyak kayu putih dan itu bantuan dari kementerian. Sekarang tinggal kita kembangkan lagi,” jelasnya. (dpi)