Lombok Timur (Inside Lombok) – Setelah menjalani satu bulan penuh berpuasa di bulan Ramadan, kini umat Islam menjalani hari kemenangan atau biasa disebut Hari Raya Idulfitri. Momen ini pun menjadi waktu yang tepat untuk bermaafan, silaturahmi, dan berkumpul berama sanak keluarga.
Bermaafan sambil berjabat tangan tentu sudah menjadi tradisi tersendiri bagi umat Islam ketika memasuki Hari Raya Idulfitri. Pasalnya pada hari istimewa ini umat Islam kembali bersih dari dosa dan kembali seperti bayi yang baru lahir.
Momentum Hari Raya Idulfitri tidak hanya sebagai hari yang sangat dinantikan untuk berkumpul bersama keluarga. Namun juga menjadi momentum terbaik untuk berziarah ke makam keluarga, sekaligus mengingatkan diri dengan kematian.
Seperti yang terlihat di Pekuburan Umum Pringgasela, ratusan masyarakat mengunjungi makam keluarganya untuk berziarah sekaligus mendoakan keselamatan mendiang yang telah dulu meninggalkan kehidupan dunia.
“Kita datang untuk mengingat keluarga yang telah terlebih dahulu meninggal dan mendoakan beliau agar ditempatkan di sisinya,” ucap Sukron Hadianto saat ditemui di Pekuburan Umum Pringgasela, Senin (02/05).
Masyarakat terlihat mulai berbondong-bondong mengunjungi pemakaman bersama keluarga besar sejak selesai salat Idulfitri (Ied), dan akan berlangsung hingga sore hari secara silih berganti.
“Momentum ini selain baik untuk bermaafan, ini juga hari yang baik untuk saling mendoakan,” kata Ari Ayatuddin salah seorang peziarah makam lainnya. (den)