Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram bersama-sama dengan masyarakat memadati pesisir Pantai Loang Baloq Kelurahan Tanjung Karang Kecamatan Sekarbela Mataram, Rabu (12/06/2019). Hal itu untuk memperingati tanggal 8 Syawal setiap penanggalan Hijriah dengan melaksanakan perayaan Lebaran Topat.
Panitia perayaan Lebaran Topat 2019 di Pantai Loang Baloq, Mohamad Yusuf, menerangkan bahwa perayaan Lebaran Topat tahun ini mengambil tema “Berkah Topat Mentaram” yang membawa semangat untuk memajukan Kota Mataram sesuai dengan selogan yang dijunjung selama ini.
“Semoga dengan Berkah Topat Mentaram kita menuju Kota Mataram yang maju, religius, dan berbudaya,” ujar Yusuf yang juga merupakan Lurah Jempong Baru tersebut dalam sambutannya.
Selain itu, Yusuf juga menerangkan bahwa perayaan Lebaran Topat di Pantai Loang Baloq memiliki beberapa agenda, antara lain upacara ngurisan (pencukuran rambut bayi, Red) di Makam Loang Baloq, proses topat agung sebagai tanda pelaksanaan perayaan Lebaran Topat, serta beberapa mata lomba bagi masyarakat.
“Ada dua mata lomba yang kami laksanakan sejak pagi tadi, yaitu ngulat topat dan dulang saji,” ujar Yusuf.
Sebagai puncak perayaan, masyarakat yang mengikuti Lebaran Topat di Pantai Loang Baloq juga melakukan Bejuret (berebut, Red) Topat dengan beramai-ramai berebutan topat yang disusun menjadi topat agung.
Sebagai agenda khusus sendiri, perayaan Lebaran Topat 2019 di Pantai Loang Baloq juga dirangkaikan dengan pelepasan penyu dari penangkaran penyu yang ada di wilayah Sekarbela. Hal tersebut menandakan dukungan berbagai pihak untuk melestarikan penyu yang sebelumnya menjadikan pesisir pantai Loang Baloq sebagai habitat.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wali Kota Mataram, Ahyar Abduh, yang sekaligus membuka perayaan Lebaran Topat. Dalam sambutannya Ahyar menyampaikan apresiasinya terhadap panitia dan juga masyarakat yang mau melestarikan salah satu tradisi yang dimiliki oleh masyarakat di Pulau Lombok, khususnya Kota Mataram.
“Kita bersama hadir dengan seluruh warga masyarakat Kota Mataram di lokasi ini untuk kita bersama merayakan satu peristiwa yang tidak terlepas dari nilai agama, dan nilai budaya adat-istiadat yang ditinggalkan oleh para leluhur kita,” ujar Ahyar.
Menurut ahyar, apa yang dilakukan oleh Pemkot Mataram bersama masyarakat dengan menjaga tradisi merupakan satu hal yang patut diapresiasi. Ahyar sendiri menerangkan bahwa perayaan Lebaran Topat di Kota Mataram difokuskan di dua titik, yaitu di Makam Loang Baloq dan Makam Bintaro.
“Kegiatan lebaran topat ini perlu kita lestarikan. Termasuk itu juga (wisata religi), masyarakat sangat antusias juga para tamu kita dari luar yang kebetulan di mataram ikut hadir menyaksikan perayaan lebaran topat,” pungkas Ahyar.
Lebaran Topat sendiri merupakan perayaan yang diadakan setiap tanggal 8 Syawal tahun Hijriah. Perayaan tersebut ditujukan untuk memperingati usainya puasa Syawal yang dilaksanakan oleh umat Islam, yaitu puasa 7 hari setelah puasa satu bulan penuh selama bulan Ramadan guna meningkatkan pahala. Lebaran Topat sendiri telah menjadi tradisi tahun ke tahun yang diadakan di Pulau Lombok, khususnya Kota Mataram dimana masyarakat merayakannya dengan berbondong-bondong melakukan ziarah kubur serta beberapa aktivitas lainnya.