Mataram (Inside Lombok) – Pelayanan vaksin dosis keempat kepada tenaga kesehatan (nakes) saat ini mulai berjalan. Vaksinasi dilakukan menggunakan persediaan yang akan masuk masa kadaluarsa. Hal ini dilakukan agar vaksin yang ada tidak dibuang percuma.
“Sebelum expired per tanggal 11 itu sudah banyak kita berikan kepada tenaga kesehatan kita. Ada moderna dan rata-rata sebagian besar adalah moderna yang kemarin untuk booster,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB,Lalu Hamzi Fikri kepada media, Selasa (16/8) di Mataram.
Ia mengatakan, nakes yang mendapatkan vaksin dosis keempat ini rata-rata yang sudah vaksin setelah enam bulan booster pertama. Sementara untuk persediaan sudah tersedia di masing-masing fasilitas kesehatan yang ada di kabupaten/kota.
“Per tanggal 14 Agustus di NTB masih di angka 25,3 persen. Di NTB kita sudah mencapai 6.917 nakes yang sudah divaksin,” katanya.
Ia menyebutkan, ribuan nakes yang sudah mendapatkan vaksin dosis keempat tersebar di Kota Mataram sebanyak 2.039 orang, Sumbawa 1.351 nakes, Lombok Timur sebanyak 919 orang nakes, dan Lombok Barat sebanyak 800 ribu orang nakes.
“Kalau KSB itu ada 767, Dompu 495, Kota Bima itu ada 214 orang, Bima ada 175 orang, Lombok Utara 100 nakes dan Loteng itu ada 57 orang,” katanya.
Namun secara persentase, lanjut Fikri, tertinggi yaitu Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 61,16 persen dan disusul Kabupaten Sumbawa sebesar 42,89 persen. Capaian persentase ini karena jumlah nakes yang sedikit. Sementara jumlah nakes di Kota Mataram disebut paling banyak jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya.
“Masih ada PR kita sekitar 75 ribu nakes kita yang belum divaksin. Sekarang sedang berjalan dan untuk masyarakat umum setelah nakes,” ucapnya.
Ia menargetkan, pelayanan vaksin dosis kedua bagi tenaga kesehatan yaitu sebesar 50 persen akhir bulan Agustus ini. Sehingga untuk mempercepat pelayanan di kabupaten/kota, stok vaksin yang tersedia langsung didistribusikan.
“Komunikasi sudah kita lakukan di kabupaten/kota dan ini sedang berjalan. Terutama stok-stok yang mendekati expired dan sudah kita gunakan semua,” ujarnya.
Pemberian vaksin ini diakui akan menimbulkan beberapa reaksi terutama rasa pegal-pegal di bagian lengan. Untuk mengantisipasi adanya kendala dalam memberikan pelayanan karena sudah divaksin, pelayanan diberikan secara bergantian.
“Karena ada reaksi demam-demam sedikit, dan dikasih kesempatan kepada nakes istirahat. Ada demam yang satu hari dan ini merupakan reaksi yang biasa,” pungkasnya. (azm)