Lombok Barat (Inside Lombok) – Pemda Lobar diminta segera membenahi dermaga Senggigi yang saat ini sudah mulai melayani rute cepat Senggigi-Bali. Pemdes hingga para pelaku pariwisata di sana berharap perbaikan dermaga itu dapat segera direalisasikan.
Permintaan itu berkaitan juga dengan pembuktian komitmen Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid, yang sempat menyebut penanganan dermaga itu akan ditangani pada APBD perubahan.
Bahkan, sebelumnya saat menghadiri uji coba rute penyeberangan Senggigi-Bali, Bupati mengaku telah menyetujui anggaran perbaikan dermaga di Senggigi dan Gili Gede sebesar Rp 600 juta. Sesuai dengan apa yang sudah diajukan oleh pihak Dishub Lobar.
“Untuk sementara Kadis Perhubungan sudah mengajukan di APBD-P untuk renovasi dan perbaikan dermaga agar tidak lagi sandar di pasir, dan sudah saya iyakan,” ujar Fauzan.
Dorongan perbaikan itu pun datang dari pihak desa. Kades Senggigi, Mastur mengatakan pihaknya sangat mengharapkan perbaikan dermaga itu segera terealisasi. Terlebih semakin banyaknya peminat penyeberangan kapal cepat dari Bali menuju Senggigi. Belum lagi menjelang banyaknya event besar yang akan digelar di Senggigi.
Harapan yang sama pun datang dari para pelaku wisata. “Kami berharap gagasan pak Bupati dan anggota DPRD terkait anggaran Rp 600 juta untuk memperbaiki dermaga itu,” lugas Mastur.
Bupati selaku pimpinan daerah yang memiliki kewenangan mengalokasikan anggaran pun diharapkannya bisa menjadikan perbaikan dermaga itu sebagai prioritas juga. “Kami berharap Pak Bupati menggunakan kewenangan untuk mengalokasikan anggaran penanganan dermaga ini,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Lobar, Abubakar Abdullah setuju Pemda Lobar harus segera membenahi beberapa infrastruktur pendukung pariwisata seperti pelabuhan di Senggigi dan Gili Gede. “Termasuk merealisasikan penanganan Dermaga Senggigi dan Gili Gede,” tukasnya.
Menurutnya, Pemda juga perlu mengalokasikan sumber daya yang lebih untuk dapat menjadikan Lobar sebagai kawasan yang rapi, bersih dan menarik bagi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. (yud)