Mataram (Inside Lombok) – Pasca perusakan pembatas antara SDN Model Mataram dan SMPN 14 Mataram, kegiatan belajar mengajar antara dua sekolah sudah mulai terlaksana dengan normal. SDN Model Mataram sudah menempati bangunan baru sejak pekan lalu.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf Zaini mengatakan pelaksanaan belajar secara tatap muka sudah mulai dilakukan SDN Model Mataram. Setelah sepekan belajar mengajar berjalan, belum ada kendala yang dihadapi.
“Sudah tidak ada masalah. Sudah belajar secara tatap muka langsung di SD Model sejak Senin kemarin,” katanya, Senin (19/9) pagi.
Diterangkan, sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar pihak guru, wali murid hingga murid sudah melakukan zikiran. Kegiatan ini dihajatkan agar pelaksanaan kegiatan dibangunan yang baru bisa berjalan dengan lancar. “Ini sudah aktif dan ini minggu kedua. sudah zikiran juga supaya tidak ada hambatan,” ujarnya.
Jumlah siswa di SDN Model Mataram mencapai 200-an orang lebih. Ratusan siswa tersebut Sebagian tidak bisa mengikuti belajar mengajar seperti sekolah-sekolah lain. Hal ini disebabkan karena meja dan kursi yang masih terbatas. Selain itu, beberapa ruangan disekat agar bisa memenuhi rombongan belajar.
“Sementara disekat-sekat sampai menunggu ada (ruangan). Ada yang lesehan ada yang pakai meja kursi,” katanya.
Pihak sekolah dan peserta didik diminta untuk bersabar dan menggunakan fasilitas yang ada saat ini sambil menunggu bantuan pemerintah. “Menunggu bantuan dari pemerintah disuruh bersabar saja,” ungkapnya.
Disebutkan, sekitar empat kelas yang ada di SDN Model Mataram yang masih belajar secara lesehan terutama kelas yang masih bawah. Selain belajar lesehan, keempat kelas ini juga diminta agar tidak melaksanakan kegiatan belajar secara full seperti biasanya.
“Minta juga kelas yang rendah ini jangan terlalu full. Kelas atas yang bisa full,” katanya.
Sejauh ini kata Yusuf belum ada keluhan atau protes dari orang tua wali atau pihak guru terkait kondisi yang ada. Di mana, bangunan yang digunakan saat ini merupakan bekas Universitas Terbuka yang ada di Lingkungan Lendang Lekong. “Sejauh ini tidak ada yang komplain,” tutupnya. (azm)