Mataram (Inside Lombok) – Ribuan wisatawan kapal pesiar dijadwalkan akan singgah di Lombok akhir tahun ini hingga 2023 mendatang. Di setiap kedatangannya, wisatawan kapal pesiar diprediksi akan berbelanja sekitar Rp5-6 juta per orangnya, sehingga perputaran uang di Lombok akan semakin meningkat.
Pada 2023 mendatang rencananya ada sebanyak 15 kapal pesiar dan sisanya tahun ini 4 kapal pesiar. Kedatangan kapal pesiar tersebut membawa ribuan wisatawan yang memberikan dampak ekonomi daerah.
“Rata rata paketnya itu sekitar Rp2 juta satu orang turis untuk jalan-jalan. Kalau dengan belanja paling sedikit itu Rp5 juta. Belanja ini kan ada yang barang mahal dan murah,” ungkap Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) NTB, Dewantoro Umbu, Selasa (20/9).
Minimum pembelanjaan Rp5 juta yang dihabiskan oleh wisatawan dan maksimal bisa mencapai Rp6-7 juta. Namun ada juga wisatawan yang suka belanja dan tidak belanja. Jika tidak berbelanja biasanya wisatawan memilih untuk berkunjung ke beberapa destinasi wisata.
“Ada yang cooking class, ada yang ke desa wisata, ada yang ke Gili. Memang akan banyak beredar uang itu di Lombok. Rejeki nomplok itu pasti buat masyarakat dan partnernya,” jelasnya.
Bahkan penyewaan mobil pun ikut naik, karena ada beberapa wisatawan yang ikut tidak dengan paket kendaraan seperti bus. Selain itu juga toko oleh-oleh juga akan berdampak, karena biasanya para wisatawan dibawa ke tempat oleh-oleh untuk membeli beberapa cinderamata.
“Sewa mobil itu naik dia, karena ada yang tidak dengan paket. Ada beberapa orang tidak mau di pakai paket, dia sewa mobil satu harian bisa Rp1,5 -2 juta,” ucapnya.
Namun saat ini yang perlu ditingkatkan adalah pelayanan untuk para wisatawan kapal pesiar, kemudian SDM (Sumber Daya Manusia). Kemudian sarana transportasi yang memadai dan hospitality. (dpi)