Lombok Tengah (Inside Lombok) – Ratusan masyarakat Desa Darek, Lombok Tengah (Loteng) mengepung kantor desa setempat untuk mendesak kepala desa mundur dari jabatannya. Tuntutan warga lantaran dugaan kasus asusila yang dilakukan oleh kepala desa.
“Kami minta kades dipecat atau mengundurkan diri dari jabatannya,” kata koordinator lapangan, Saepul Hulaifi, Kamis (22/9/2022). Ia juga meminta kepada Forum Kadus Desa Darek untuk bertindak tegas agar tidak membela pemimpinnya.
Selain itu juga, massa menuntut agar masing-masing kepala dusun menandatangani petisi perdamaian. “Sebelumnya dilakukan upaya perdamaian yang dilakukan bersama dengan tokoh agama dan seluruh kadus, akan tetapi pak kades tidak menjalankan itu,” katanya tegas.
Masyarakat yang hadir langsung meneriakkan untuk meminta kepada ketua forum kadus atau pihak dari perangkat desa menjelaskan duduk permasalahan yang selama ini terjadi di desa tersebut.
Tidak lama kemudian, pihak desa yang menemui masyarakat di depan kantor desa sekretaris desa dan sejumlah kepala dusun akhirnya menemui masyarakat.
Perwakilan kepala dusun, Ahmad Ramli menjelaskan bahwa pihaknya sudah turun untuk meminta pandangan para tokoh masyarakat guna membahas perjanjian damai tersebut. “Kami sudah mencoba menghubungi Ketua Forum Kadus, tapi yang bersangkutan tidak ada dirumah,” ujarnya.
Sebelumnya, masyarakat Desa Darek berulang kali melakukan aksi demonstrasi di Kantor Desa terkait tindakan asusila yang dilakukan oleh kades terhadap salah satu warganya. Hal itu pun memicu protes warga, yang menuntut kades yang menjabat segera mundur dari jabatannya. (fhr)