Lombok Barat (Inside Lombok) – Pemeliharaan Taman Kota Gerung disebut terbatas hanya Rp60 juta. Kepala Disperkim Lobar, Baharuddin Basya menyebut anggaran yang sedikit itu harus dibagi untuk normalisasi fasilitas umum (fasum) seperti toilet dan musala yang ada di sana.
“Itu pun dengan anggaran yang sangat minim, kurang lebih Rp60 juta yang kita peruntukkan, yang penting taman kita itu fungsional dulu,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (05/12/2022).
Beberapa fasum tersebut disebutnya menjadi prioritas dan mendesak perlu diadakan, supaya masyarakat yang berkunjung ke sana bisa merasa nyaman. Mengingat selama ini kurangnya toilet, musala hingga aliran listrik yang tak tersedia di taman kota tersebut menjadi keluhan pengunjung.
Tidak adanya aliran listrik bahkan membuat kondisi di taman kota itu gelap tanpa pencahayaan saat malam hari. Sehingga menghambat aktivitas, termasuk pedagang. “Gimana kita mau berbuat lebih kalau anggaran cuma segitu,” tanyanya.
Bahar mengaku, pihaknya telah mengusulkan anggaran untuk pemeliharaan taman tersebut secara keseluruhan yang nominalnya diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Namun pihaknya tak mendapatkan jawaban sesuai usulan. “Sudah saya sampaikan waktu rapat anggaran kemarin, tapi ndak ada kita dapat, zonk kita,” imbuhnya.
Padahal, kata dia, jika ada anggaran yang memadai, pihaknya ingin memprioritaskan pembenahan taman kota itu untuk disulap selayaknya taman kota lainnya. Agar para pedagang juga memiliki ruang untuk berjualan. Sehingga itu juga bisa menjadi salah satu sumber PAD.
“UMKM bisa berjualan, sehingga PAD bisa masuk. Karena kalau sudah dibenahi, kan bisa kita tata lapak-lapak pedagang itu,” tandasnya. (yud)
