Mataram (Inside Lombok) – Kota Mataram kembali menjadi tuan rumah pelaksanaan dance workshop yang digelar Battery Dance Company asal New York, Amerika Serikat. Kedatangan kelompok tersebut ke beberapa kota di Indonesia salah satunya di Kota Mataram untuk membantu memulihkan trauma masyarakat akibat gempa yang terjadi tahun 2018 silam.
Salah satu pelatih asal Amerika Serikat, Jillian Linkowski mengatakan dalam gerakan-gerakan tarian yang diajarkan kepada peserta, pelatih fokus dengan kesadaran tentang alam. “Lebih ditekankan tentang alam sih. Pola pikirnya semakin terobati semakin baik. Bisa mengeluarkan apa yang ditahan selama ini,” katanya.
Ia menambahkan, pelatihan dilakukan selama empat hari hingga akhir pekan ini. Program yang dilakukan Battery Dance Company ini baru kembali direalisasikan lagi setelah 11 tahun silam. Hal ini digiatkan sebagai salah satu cara untuk membantu masyarakat mengobati trauma akibat bencana dan juga kesadaran tentang alam.
“Jadi kegiatan ini tidak sampai disini saja. Tapi bisa juga ditularkan ke yang lain. Ilmu-ilmu yang didapatkan juga itu ibarat benih lah,” ucapnya.
Sementara itu Koordinator Nasional Battery Dance Company Tour Indonesia 2022, Mohammad Reiza mengatakan gerakan yang diajarkan kepada peserta mengandung pesan untuk memperhatikan lingkungan. Terlebih dengan adanya ancaman pemanasan global hingga perubahan iklim.
“Jadi kita lebih banyak gerakan itu diinspirasi oleh alam. Di mana itu ada air, api, bumi dan angin. Itu jadi sumber inspirasi gerakan yang ditemukan oleh peserta,” ucapnya. Melalui gerakan tarian juga bisa menyembuhkan masyarakat yang memiliki trauma.
Saat ini, pelatih lebih fokus untuk memberikan kesadaran kepada peserta tentang alam. Dari gerakan tari yang diciptakan oleh para peserta bisa lebih sadar bahwa lingkungan sangat penting untuk eksistensi sebagai manusia. “Ini jadi bisa sadar kita untuk menjaga lingkungan,” harapnya.
Trainer Sanggar Devayoni, Yoshua Nabara Simbolon menyebutkan jumlah peserta yang ikut pada workshop tahun ini sebanyak 25 orang. Para peserta tidak saja dari Kota Mataram, melainkan dibuka secara umum dengan batasan 25 orang peserta.
“Memang ada dari Sanggar Devayoni dan juga kita buka rekrutmen. Kita lebih ke pelajar dan mahasiswa,” jelasnya.
Pada kunjungan tahun ini, Battery Dance Company fokus ke kota-kota di Indonesia yang pernah mengalami bencana alam dan saat ini dalam tahap pemulihan. “Kalau Lombok kan dulu cukup besar juga tahun 2018 gempa bumi itu,” kata Yoshua. (azm)