Mataram (Inside Lombok) – Tiga orang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Alas Barat, Sumbawa mengalami kecelakaan kerja di Malaysia. Ketiganya dilaporkan meninggal dunia akibat keracunan gas.
“Ada tiga orang meninggal dunia karena keracunan gas. Ketiga orang Pekerja Migran tersebut berasal dari Desa Mapin Rea Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa,” kata Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja MIgran (BP3MI) NTB, Mangiring H Sinaga, Rabu (21/12).
Dikatakan, BP3MI NTB menerima informasi dari pihak keluarga yang diwakili oleh Komunitas keluarga Buruh Migran (KKBM) Sumbawa terkait dengan kecelakaan kerja yang dialami oleh tiga orang PMI asal NTB di Malaysia. Berawal dari informasi salah satu rekan kerja PMI tersebut bahwa telah terjadi kecelakaan kerja di sebuah Perusahaan Tambang.
“Informasi dari salah satu keluarga jenazah tiga PMI tersebut saat ini berada di Rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan sambil menunggu pengurusan dokumen untuk proses kepulangan ke Indonesia,” terangnya.
Saat ini pihak otoritas Malaysia masih mengadakan pemeriksaan identitas dan penyebab. Setelah keluar hasilnya akan disampaikan juga ke KBRI Kuala Lumpur jika ada WNI menjadi korban.
“Setelah menerima informasi terkait kecelakaan kerja dialami oleh PMI asal Sumbawa, kami langsung berkoordinasi dengan Kemenlu (Kementerian Luar Negeri) terkait kebenaran peristiwa tersebut,” tuturnya.
Jika memang benar korban adalah WNI, maka setelah menjalani pemeriksaan kelengkapan dokumen jenazah akan dipulangkan ke Indonesia. Kemudian untuk selanjutnya setibanya di Bandara Zainudin Abdul Madjid Praya di Lombok jenazah akan difasilitasi kepulangan nya ke daerah asal mereka.
“Kami siap untuk memfasilitasi pemulangan jenazah ke daerah asal, dan kami masih menunggu informasi yang pasti terkait waktu kepulangannya,” ucapnya. Pihaknya juga terus melakukan komunikasi dengan keluarga korban, serta salah seorang teman korban yang bekerja pada perusahaan yang sama terkait kronologi kecelakaan tersebut.
“Bila identifikasi dan kebenaran korban adalah sebagaimana informasi diterima, maka BP3MI NTB siap membantu fasilitasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, I Gede Putu Aryadi mengatakan, Pemprov NTB mendapatkan laporan dari NTB Care. Di mana dari pihak keluarga meminta bantuan untuk pemulangan jenazah.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, pihak keluarga dari ketiga almarhum diketahui tidak memiliki dokumen resmi pemberangkatan ke Malaysia. “Info dari keluarganya, dia berangkat non prosedural, saya minta dokumen paspornya, keluarganya tidak tahu. Katanya sih pakai paspor pelancong,” katanya.
Kendati, Disnakertrans NTB disebut Gede akan terus berkoordinasi dengan kedutaan di Malaysia. Terutama memastikan apakah para korban diberangkatkan oleh perusahaan atau tidak. (dpi)