Lombok Timur (Inside Lombok) – Tenaga pendidik yang berkecimpung sebagai operator sekolah di Kabupaten Lombok Timur nampaknya mendapat perhatian dari pemerintah. Pasalnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat siapkan program alih status dari operator menjadi guru.
Pengalihan status dari operator menjadi guru bukan tanpa sebab. Hal itu dilakukan demi memberi ruang kepada para operator untuk dapat berkesempatan ikut andil dalam seleksi PPPK. Namun program alih status ini diprioritaskan bagi operator yang memiliki ijazah sarjana S1 atau Sarjana Pendidikan.
“Jadi dari alih status ini kita berikan kesempatan kepada operator yang sudah sarjana untuk menjadi guru,” ungka Kepala Disdikbud Lombok Timur, Izzuddin, Senin (16/01).
Untuk itu kepala sekolah diminta sesegera mungkin mengajukan permohonan ke Disdikbud Lombok Timur terkait nama yang akan dialih status dari operator menjadi guru. Hal itu mengingat agar para operator yang alih status dapat mengikuti seleksi PPPK tahun 2023.
“Dengan ini keluhan para operator terjawab yang tidak diikutsertakan dalam perekrutan PPPK tahun lalu, dengan alih status mereka dapat ikut untuk tahun ini,” jelasnya.
Dikatain Izzuddin, melalui program alih status dapat meningkatkan kepercayaan diri para operator yang mengeluh lantaran diperlakukan seenaknya oleh pihak sekolah. Mengingat beban tugas yang diberikan oleh pihak sekolah kepada operator yang tidak yang seharusnya dilakukan oleh para guru.
“Kadang mereka diberikan tugas mengisi rapor siswa-siswi, padahal itu kan tugas personalnya guru,” ungkapnya. (den)
