Lombok Tengah (Inside Lombok) – Penerapan Sistem Informasi Absensi dan Presensi (SI-SENSI) bagi para guru di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) masih menuai protes. Pasalanya, sistem tersebut terkesan masih belum siap hingga membuat para guru khawatir.
Salah satu guru di salah satu SMP di Kecamatan Pujut yang enggan disebutkan namanya mengatakan penerapan absensi dengan Si-SENSI sering terkendala gangguan server. Hal itu pun diakui cukup menyulitkan para guru. “Terlihat server-nya masih belum siap digunakan dan pendataan Aparatur Sipil negara (ASN) masih rancu,” ujarnya, Jumat (4/8/2023).
Selain itu, penerapan SI-SENSI dinilai masih kurang sosialisasi dan ke level bawah, sehingga masih ada kebingungan saat aplikasi itu hendak digunakan. “Ya seharusnya ada sosialisasi ke sekolah-sekolah atau minimal instansi terkait bisa mengumpulkan perwakilan sekolah,” katanya.
Di sisi lain, sistem itu juga membuat para guru bingung lantaran ada beberapa masalah yang muncul saat melakukan absensi. Salah satunya titik koordinat absensi yang sering tidak sesuai. “Tampilannya juga perlu perbaikan. Seharusnya kalau sudah absen opsinya tidak ada lagi. Kadang sudah absen, tapi tidak muncul,” imbuhnya.
Selain itu, para guru juga khawatir apabila tidak melakukan absen masuk dan dan absen pulang dengan berdasarkan informasi yang mereka terima ada pemotongan. “Sanksi itu yang menakutkan dan mengkhawatirkan, ada pemotongan,” tandasnya.
Menanggapi kondisi itu, Bupati Loteng, Lalu Pathul Bahri mengatakan sistem absensi bagi para guru menggunakan SI-SENSI masih tahap uji coba, termasuk fitur-fitur yang tersedia. Karena itu, pihaknya mengharap ada permakluman dari para guru yang saat ini diminta menggunakan sistem itu. “Harus dimaklumi dan mohon kesabaran,” ujarnya. (fhr)
