Mataram (Inside Lombok) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram menyambut baik program pengelolaan kotoran kuda menjadi biogas. Untuk mempermudah para kusir cidomo membuang kotoran kudanya, maka akan difasilitasi tempat penampungan kotoran kuda di setiap pasar.
Kepala DLH Kota Mataram, Nizar Denny Cahaydi mengatakan program pemerintah daerah untuk memanfaatkan kotoran kuda sebagai bahan baku biogas akan sangat membantu dalam menjaga lingkungan. Karena selama ini kotoran kuda di Kota Mataram belum terkelola dengan maksimal sehingga banyak tercecer di jalan.
Karena itu, adanya tempat penampungan kotoran kuda di pasar dinilai akan efektif. Mengingat selama ini para kusir cidomo mangkal di setiap pasar tradisional yang ada di Kota Mataram, seperti di Kebon Roek, ACC, Pagesangan dan beberapa pasar lainnya di Kota Mataram.
“Intinya apapun keputusan yang diambil oleh Pemerintah Kota Mataram kami siap untuk memfasilitasi itu. Kalau dia di pasar-pasar akan disiapkan wadah-wadah kotoran kuda kami akan siapkan,” katanya, Jumat (24/11) pagi.
Ia mengatakan, pembuatan wadah pembuangan kotoran kuda di setiap pasar tradisional akan dimulai tahun 2024 mendatang. Nantinya kotoran kuda yang sudah tertampung akan lebih mudah diangkut ke RTH Pagutan sebagai lokasi pembuangan akhir. “Kita ada lahan disana. Di kawasan RTH. Nanti bisa ditampung disana. Karena nanti bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar ketika ada peserta didik yang kemah,” katanya.
Ia memastikan, lahan pembuangan kotoran kuda di RTH Pagutan tidak ada masalah. Dengan penyiapan lahan ini, maka program-program penanganan kebersihan bisa ditingkatkan. “Lahan tidak ada masalah. Kami masih ada lahan yang bisa dimanfaatkan untuk program ini,” ucapnya.
Program penanganan kotoran kuda ini dinilai cukup bagus agar jalan-jalan terutama jalan raya tidak dikotori oleh kotoran kuda. Di mana, kotoran kuda yang selama ini banyak tercecer sering dikeluhkan oleh masyarakat. (azm)
