Lombok Utara (Inside Lombok) – Dinas Perindustrian (Disperin) NTB berupaya meningkat kesejahteraan masyarakat pesisir, terutama di wilayah Kabupaten Lombok Utara (KLU) dengan pemberdayaan ekonomi berfokus pada pengolahan kelapa. Mengingat di KLU banyak potensi alam yang bisa dimanfaatkan dan mampu menghasilkan nilai jual.
Kepala Disperin NTB, Nuryanti mengatakan dengan memanfaatkan potensi alam yang melimpah, program ini memusatkan perhatian pada pengolahan kelapa secara holistik. Warga lokal akan dilibatkan dalam produksi minyak kelapa, serat, dan arang, menciptakan rantai nilai yang berkelanjutan dan memberdayakan komunitas secara menyeluruh.
“Komponen utama dari program pemberdayaan ini melibatkan diantaranya pertama, Pelatihan dan Edukasi. Jadi masyarakat pesisir akan menerima pelatihan keterampilan dalam pengolahan kelapa terpadu, memungkinkan mereka menjadi ahli dalam berbagai tahapan produksi,” ujar Nuryanti, Jumat (26/1).
Tak hanya itu saja, ditambah dengan infrastruktur pendukung. Seperti dukungan pusat pengolahan kelapa, fasilitas penyimpanan, dan aksesibilitas transportasi akan ditingkatkan untuk mempercepat proses produksi dan distribusi, kemudian peluang pasar serta pemasarannya akan kemana saja.
“Kita juga memastikan pemasaran dan distribusi produk ke pasar lokal dan regional. Dan juga memperluas jangkauan dan potensi keuntungan bagi masyarakat pesisir,” kata selaku NTB Innovation Center (NICe) ini.
Selanjutnya, kemitraan dan dukungan keuangan. Tentunya ini akan berkolaborasi dengan sektor swasta, lembaga keuangan, dan pihak terkait. Sehingga mereka memberikan dukungan keuangan dan kemitraan yang dapat meningkatkan daya saing produk-produk hasil pengolahan kelapa.
“Bukan bagaimana pengolahan kelapanya saja, tetapi juga memberikan kehidupan baru bagi masyarakat pesisir. Kami berkomitmen untuk menciptakan dampak positif jangka panjang dan memastikan kesejahteraan ekonomi yang berkelanjutan di Pemenang, Lombok Utara,” jelasnya.
Program pemberdayaan ekonomi melalui pengolahan kelapa terpadu ini menandai langkah besar dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan kemandirian ekonomi masyarakat pesisir. “Kami berharap program ini akan menjadi model untuk inisiatif serupa di seluruh wilayah pesisir yang di NTB, tidak hanya di Lombok Utara,” imbuhnya. (dpi)
