Mataram (Inside Lombok) – Hunian sementara (huntara) di Lingkungan Mapak Indah, Kecamatan Sekarbela belum juga bisa ditempati warga. Fasilitas yang dibangun bagi warga yang terdampak abrasi pantai akhir tahun 2022 lalu itu pun masih kosong hingga saat ini.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram, M. Nazaruddin Fikri mengatakan saat ini fasilitas seperti aliran listrik sudah disediakan di huntara tersebut. Namun untuk air bersih belum selesai dikerjakan.
“Air bersih huntara, yang satu itu belum. Kalau listrik yang sudah masuk, yang belum ini dari PDAM,” katanya, Jumat (26/1) siang. Dijelaskan Fikri, penambahan fasilitas air bersih ini masih dikoordinasikan dengan Balai Jalan Nasional, karena akan membongkar jalan untuk bisa masuk.
Kendati, cara tersebut belum mendapatkan izin sehingga sampai saat ini belum terlaksana. “Saya mintakan ambil saja dari Dishub, tapi katanya tidak cukup airnya,” katanya.
Dengan kondisi tersebut, penempatan warga di huntara tersebut belum juga bisa dilakukan. Menurutnya, masih ada stakeholder yang kurang cepat untuk merespon kebutuhan masyarakat. “Lembaga lain ini kadang kurang gercep. Padahal itu akan dimanfaatkan untuk warga miskin yang terdampak abrasi,” tegasnya.
Belum ditempatinya huntara tersebut membuat petugas di Disperkim Kota Mataram harus mengawasi huntara tersebut setiap malam. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi agar tidak ada fasilitas yang hilang. “Semua sudah siap. Setiap malam saya jaga ini supaya tidak hilang barang-barang. Ini laporan anak buah saya,” tegasnya.
Proses yang lama untuk pemenuhan fasilitas di Huntara saat ini di Balai Jalan. Pemkot Mataram disebut sudah melakukan koordinasi namun belum ada izin. “Dari informasi di PDAM itu di Balai Jalannya untuk crossing,” katanya.
Sementara untuk anggaran air bersih ini, Pemkot Mataram sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp30 juta. “Kita ini sudah siapkan anggarannya tinggal dikerjakan,” katanya.
Pembangunan huntara bagi puluhan warga di Mapak Indah sudah dilakukan tahun 2023 lalu. Karena belum bisa ditempati, saat ini masih tinggal bersama keluarga dan bahkan menumpang di tetangga hingga ada tempat tinggal yang disiapkan pemda. (azm)
