33.5 C
Mataram
Rabu, 27 November 2024
BerandaDaerahNTBMasih Banyak Warga NTB Jadi Korban TPPO ke Timur Tengah, Pemulangan Korban...

Masih Banyak Warga NTB Jadi Korban TPPO ke Timur Tengah, Pemulangan Korban Terus Diupayakan

Mataram (Inside Lombok) – Kejahatan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ke Timur Tengah masih menimpa masyarakat di NTB. Upaya penanganan pun terus dilakukan, termasuk dengan pemulangan para korban.

Baru-baru ini, sedikitnya 10 orang korban TPPO dengan modus pemberangkatan pekerja migran indonesia (PMI) ke Timur Tengah berhasil dipulangkan organisasi Suara Perempuan bersama Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTB. Para korban antara lain berasal dari Lombok Barat, Lombok Timur, dan Kota Mataram.

Kepulangan para korban pun disambut haru oleh para keluarga yang telah lama merindukan kehadiran mereka. “Ini adalah bukti bahwa kepedulian terhadap nasib para pekerja migran Indonesia tidaklah sia-sia. Kami bersyukur dapat membantu memulangkan mereka ke tanah air setelah mengalami kisah pahit sebagai korban TPPO di negara Timur Tengah,” ujar Ketua Umum Suara Perempuan, Nur Khotimah.

Upaya pemulangan itu pun dilakukan sekitar 1 bulan, demi memastikan para korban TPPO bisa kembali bertemu dengan keluarga mereka. Selain itu, laporan kepolisian untuk para oknum agensi dan sponsor yang melakukan TPPO itu pun telah dilakukan, lengkap dengan laporan kronologi kasus yang akan diserahkan ke pihak kepolisian.

Salah satu korban TPPO yang berhasil dipulangkan, Siratul Aini mengungkapkan perasaan harunya setelah kembali ke tanah air. “Saya merasa lega dan bersyukur bisa dipulangkan ke Indonesia. Pengalaman yang saya alami di negara Timur Tengah sungguh menggetarkan, tetapi sekarang saya merasa aman berada di samping keluarga,” ujarnya.

Pulangnya para korban TPPO juga menjadi tamparan bagi peran pemerintah dalam melindungi warga negaranya yang bekerja di luar negeri. Hal ini memunculkan harapan bahwa pemerintah akan lebih aktif dalam memberikan perlindungan dan pembinaan bagi para pekerja migran Indonesia di manapun mereka berada.

Selain itu, pulangnya para korban TPPO juga memicu kesadaran akan pentingnya sosialisasi dan edukasi mengenai bahaya perdagangan orang di kalangan masyarakat. Organisasi seperti Suara Perempuan dan BP3MI NTB berperan penting dalam hal ini, dengan terus mengedukasi masyarakat tentang risiko dan tanda-tanda TPPO serta memberikan dukungan bagi korban-korban yang terjebak dalam jaringan perdagangan orang. (r)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer