Mataram (Inside Lombok) – Revitalisasi Kantor Gubernur NTB akan mulai dilakukan sehari setelah pelaksanaan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus mendatang. Tahapan yang sudah mulai dilakukan saat ini dengan memasukkan material bangunan secara bertahap.
“Alat dan bahan-bahan sudah siap semua. Sekarang ini mulai memasukkan barang lewat belakang,” kata Plh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTB, Lies Nurkomalasari, Jumat (9/8) pagi.
Setelah HUT 17 Agustus, Kantor Gubernur NTB akan ditutup sementara waktu untuk memperlancar proses revitalisasi. “Nanti akan ditutup dari tiang bendera itu sebelah timur,” katanya.
Pengerjaan revitalisasi kantor Gubernur NTB ditargetkan rampung pada akhir tahun 2024 ini. Karena kontrak pengerjaan perbaikan kantor Gubernur NTB yaitu selama lima tahun. “Itu sudah mulai tanggal 18 Agustus,” katanya.
Proses pengerjaan ini akan dimaksimalkan selama lima bulan ini karena sisa waktu tahun 2024 ini disebut sudah mepet. “Jadi nanti parallel dia. Kan itu mepet. Ada yang kerja di depan dan kerja di belakang. Kita minta sama rekanannya begitu karena mengingat waktu kan,” tegas Lies.
Selama proses pengerjaan fisik, para pegawai sudah diinstruksikan untuk pindah atau mengosongkan ruangannya. Ruangan yang dikosongkan kata Lies, tidak semua bagian melainkan hanya beberapa lokasi yang terkena dengan proses perbaikan tersebut. “Tidak kosong. Yang kosong kan di depan saja yang diatas itu. Ada Karo-Karo itu. Kalau yang dibelakang tetap,” katanya.
Ia menjelaskan, perbaikan yang dilakukan nantinya akan dipusatkan di bagian depan. “Kan kita renovasi yang di depan sama di Lorong di tempat kita berdiri,” katanya.
Menurutnya, perbaikan kantor Gubernur selama lima bulan merupakan waktu yang cukup. Apalagi perbaikan yang dilakukan juga tidak terlalu besar. “Cukup lah. Yang penting didepan sudah mulai digali-gali. Setelah tanggal 17 Agustus,” katanya.
Musim hujan yang biasa terjadi pada akhir tahun ini, Lies menambahkan sudah diantisipasi pemda Provinsi NTB dan juga rekanan. Pada musim hujan dipastikan tidak mempengaruhi selama proses pengerjaan. “Sudah kita antisipasi. Semoga lancar,” katanya. (azm)
