Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah (Loteng) sulit mencegah masyarakat menanam jagung di kawasan perbukitan Kecamatan Pujut. Padahal hal itu berdampak dan dapat merusak lingkungan.
Sekda Loteng, Lalu Firman Wijaya mengatakan terkait dengan alih fungsi lahan di wilayah selatan untuk ditanami jagung ini memang tidak bisa dihindari. Terutama di wilayah perbukitan di Mandalika yang saat ini sudah mulai banyak ditanami jagung oleh masyarakat.
“Lahan ini yang seharusnya tertutup kini sudah terbuka, kalau sudah terbuka begini maka kalau terjadi hujan maka tanah yang diatas akan tergerus. untuk menyelesaikan permasalahan ini kalau kita menggunakan regulasi akan sangat sulit, yang bisa kita lakukan hanyalah himbauan,” ujarnya, Senin (20/1).
Dijelaskan, bahwa beberapa kali permasalahan ini muncul namun hal ini tidak bisa dilakukan tindakan tegas, karena yang menanam jagung ini juga adalah masyarakat sekitar. “Kalau kita mau tegakan aturan maka perlu kita kerjasama dengan berbagai pihak, karena ini urusan perut. Tapi insyaallah secara perlahan akan hilang tapi kita butuh pendekatan,” imbuhnya.
Ia memastikan bahwa lahan-lahan yang ditanami jagung di perbukitan oleh warga ini tidak ada kaitan dengan program pemerintah pusat untuk menggalakan penanaman jagung. Karena kalau program pemerintah tetap memperhatikan daya dukung lingkungan dan tidak pada kawasan yang diperuntukan untuk konservasi. “Ini memang menjadi bahan diskusi kita kaitan dengan alih fungsi lahan untuk ditanam, jagung,” jelasnya. (fhr)
