25 C
Mataram
Jumat, 24 Januari 2025
BerandaLombok TimurTanaman Tomat Petani Rusak Terpengaruh Cuaca, Siap-Siap Hadapi Kenaikan Harga

Tanaman Tomat Petani Rusak Terpengaruh Cuaca, Siap-Siap Hadapi Kenaikan Harga

Lombok Timur (Inside Lombok) – Tanaman tomat para petani di Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur rusak akibat terpaan cuaca yang melanda hampir setiap harinya. Hal itu membuat tanaman tomat tak dapat tumbuh optimal dan hasil panen yang jauh menurun.

Seorang petani di Desa Aikdewa, Mar’aeni mengatakan kondisi tanaman tomat miliknya tidak dalam kondisi baik, diduga akibat cuaca yang melanda setiap harinya dan berpotensi menyebabkan gagal panen. Bahkan hasil panen yang ia dapat saat ini sangat jauh menurun ketimbang sebelumnya. “Sekarang hanya mendapatkan kurang dari 5 kuintal, tapi sebelumnya bisa mendapatkan 8 kuintal dalam lahan seluas 13 are,” jelasnya, Rabu (22/01/2025).

Hal itu didasari lantaran cuaca yang cenderung hujan setiap harinya, bahkan untuk menyelamatkan tanaman miliknya agar tumbuh optimal, Mar’aeni setiap minggunya melakukan pemupukan. “Setiap minggu saya pupuk ini, tapi tetap tidak optimal karena cuaca ini,” katanya.

Harga jual tomat saat ini memang masih cenderung tinggi dari biasanya, di mana para petani menjual kepada para pengepul seharga Rp10 ribu per kilogramnya. Kemungkinan di pasaran dapat dijual lebih tinggi dari harga yang berasal dari petani.

- Advertisement -

“Harganya sekarang memang 10 ribu, tapi tetap belum bisa balik modal karena jumlah buah yang kita dapat sedikit dan hanya bisa 3 kali panen saja. Sebelumnya bisa sampai 5 kali lebih panen dengan hasil melimpah,” tuturnya.

Dituturkannya modal yang dikeluarkan pada tanamannya saat ini berkisar di angka Rp15 juta, masih jauh dengan apa yang didapatkan dari hasil jual saat ini. Terlebih harga pupuk non subsidi masih terbilang tinggi dari harga yang subsidi dengan jumlah yang didapatkan terbatas.

“Kalau subsidi bisa kita dapat harga Rp400 per kuintal dan itu kita tidak bisa beli sesuai kebutuhan kita, melainkan dari kuota yang dibagikan. Kalau harga yang non subsidi masih jauh dari harga yang subsidi mahalnyq,” ujarnya.

Senada yang disampaikan petani lainnya yakni Ma’rif bahwa kondisi tanaman tomat sedang kurang baik akibat pengaruh cuaca yang menyebabkan hasil panen jadi lebih sedikit dibandingkan sebelumnya. Hal itu dikatakan menjadi salah satu faktor kenaikan harga tomat saat ini. “Memang rata-rata kurang baik pertumbuhannya sekarang, tidak hanya tomat, tapi cabai juga,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

Berita Populer