Mataram (Inside Lombok) – Kepala BPKAD Provinsi NTB, Ervan Anwar menegaskan bahwa proyek Smart Class Dinas Dikbud NTB tidak ada dalam APBD NTB 2024. Padahal, sebelumnya, Dinas Dikbud NTB mengklaim bahwa proyek itu tercantum dalam APBD-Perubahan NTB 2024.
“Tidak ada (proyek Smart Class, Red). Bisa dicek sendiri,” ungkap Ervan, Rabu (05/02). Alhasil, PPK Dinas Dikbud NTB, Lalu Sucandra diduga bohong dalam mengurusi proyek Smart Class.
Meskipun begitu, Ervan mengaku tidak dapat menyebut seseorang berbohong ataupun tidak. “Yang penting, itu tidak ada di APBD. Namun, memang bisa saja seseorang mencatut-catut di dalam APBD-Perubahan,” sebutnya.
Bagi Ervan, terlalu dini untuk menyebut proyek Smart Class sebagai hal fiktif lantaran memang tidak ada catatan belanja APBD 2024. Ia juga sudah mengecek bahwa dalam APBD-Perubahan 2024, juga tidak terdapat belanja proyek Smart Class.
Disinggung mengenai apakah Lalu Sucandra mengada-ada, Ervan hanya memberi sedikit komentar. “Wallahu’alam Bissawab,” tandas Ervan.
Sebelumnya, Proyek Smart Class Dinas Dikbud NTB disebut tak pernah dianggarkan. Ada pula penyebutan bahwa pengadaan alat dalam proyek Smart Class adalah pengadaan bodong lantaran Lalu Sucandra diduga bermain sendiri tanpa koordinasi atas proyek tersebut
Indikasinya, barang-barang untuk proyek Smart Class yang senilai Rp49 miliar itu sudah diserahkan Kementerian Keuangan yang dititip di suatu gudang di wilayah Sweta, Kota Mataram. Namun, hingga kini, barang-barang tersebut belum disalurkan. Karena, Dinas Dikbud NTB belum terima pedoman penyaluran. Serta, menunggu Lalu Sucandra yang sebelumnya telah membuat MoU dengan Kementerian Keuangan. (gil)
