Lombok Tengah (Inside Lombok) – Salah satu cabang lomba dalam ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat (NTB) menuai kecaman, setelah video penampilan peserta binaraga wanita setengah telanjang viral di media sosial. Lomba tersebut berada di bawah naungan Induk Organisasi Olahraga (Inorga) Binaraga yang tergabung dalam Persatuan Binaraga dan Fisik Indonesia (Perbafi).
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Sinta Agathia Iqbal merespon mengenai polemik olahraga tersebut. Ia menyampaikan agar perempuan NTB tidak mencontoh hal itu, serta berpesan kepada generasi muda NTB, khususnya perempuan untuk menjaga norma, budaya dan kebiasaan baik yang sudah berjalan selama ini yang harus dijaga dan dilestarikan.
“Mengglobal itu bukan berarti kita menghilangkan apa yang sudah kita punya. Kita tetap bisa menjadi trend, mengglobal dan mendunia tapi tetep menjadi putri NTB yang tetap memiliki nilai NTB,” ujar, Rabu (30/7) di Praya.
Ia memahami bahwa cabang olahraga binaraga itu tidak sesuai dengan budaya yang ada di Pulau Lombok. Namun, di satu sisi dia mengaku tidak bisa berkomentar banyak mengenai hal itu karena merupakan kewenangan pemerintah provinsi. “Saya juga tidak terlalu memahami binaraga. Saya tidak tahu apakah binaraga ini penilaiannya harus menggunakan busana seperti itu,” tandasnya.
Pihaknya mengaku tidak punya kewenangan untuk mengomentari terkait dengan Inagor yang dikompetisikan tersebut, tentunya itu sudah menjadi kewenangan Official FORNAS VIII. “Saya tidak bisa memberikan statement dari pihak official, mungkin nanti Pemprov yang memberikan statement secara resmi,” tandasnya. (fhr)
