Lombok Timur (Inside Lombok) – Menjelang pengoperasian Pabrik Porang di Lombok Timur, Bupati H. Haerul Warisin, menekankan pentingnya sosialisasi intensif kepada petani agar mereka beralih ke komoditas porang yang dinilai sangat menjanjikan.
“Kita harus gencar mensosialisasikan budidaya porang agar petani beralih ke komoditas yang lebih menjanjikan ini,” ujarnya, Senin (04/08/2025). Ia mengatakan, 80 persen kebutuhan pabrik dapat dipenuhi dari hasil panen petani lokal. Pernyataan ini disampaikan saat memimpin rapat koordinasi persiapan peresmian pabrik. Bupati menyatakan bahwa potensi porang di Lombok Timur belum tergarap maksimal. “Kondisi iklim, tanah subur, dan curah hujan kita sangat ideal untuk menghasilkan porang berkualitas, apalagi jika didukung teknologi pertanian,” jelasnya.
Ia memerintahkan Dinas Pertanian untuk memperkuat pembinaan kelompok tani. Dengan beralih ke porang, ia menilai kesejahteraan petani bisa lebih meningkat, mengingat nilai ekonomisnya yang tinggi. Merespon kelangkaan bibit, Bupati meminta jajarannya berkoordinasi dengan berbagai pihak. “Dinas harus bersinergi dengan pemerintah pusat dan swasta untuk menjamin ketersediaan bibit,” tegasnya.
Ia juga menegaskan pentingnya pemanfaatan pabrik secara optimal. Hal itu dinilai merupakan aset daerah yang harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Sehingga petani tidak perlu lagi menjual porang ke luar daerah karena Lombok Timur sudah punya pabrik berkapasitas 50-80 ton per hari. “Kami mengundang wilayah seperti Sumbawa untuk turut memasok bahan baku ke pabrik kami,” ungkapnya. Pabrik Porang Lombok Timur rencananya akan diresmikan pada Kamis, 14 Agustus mendatang, sebagai upaya penguatan ekonomi berbasis komoditas unggulan.
