Mataram (Inside Lombok) – BBPOM di Mataram memberikan pembekalan terkait obat dan makanan, melalui kegiatan kursus orientasi kepada calon pamong SAKA POM se-Pulau Lombok, Selasa (14/11) lalu. Peserta orientasi berjumlah 51 orang yang berasal dari Kwarda NTB sebanyak 6 orang dan dari 5 kwarcab se-Pulau Lombok masing-masing sebanyak 9 orang.
Kegiatan orientasi dibuka oleh Wakil Ketua Pembinaan Anggota Dewasa Kwarda NTB, Ahmad Hadi. “Kegiatan SAKA POM ini tidak boleh berhenti sampai di sini, setiap Kwarcab perlu menetapkan pangkalan sebagai tempat untuk kegiatan anggota SAKA POM. Semua harus mendukung upaya yang telah dilakukan dalam pembentukan SAKA POM. BBPOM di Mataram diharapkan juga menyediakan anggaran untuk keberlangsungan kegiatan SAKA POM di NTB,” ujarnya.
Kepala BBPOM di Mataram, Yosef Dwi Irwan, S.Si, Apt dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembentukan Satuan Karya Pramuka Pengawasan Obat dan Makanan (Saka POM) merupakan sarana dan wahana dalam memupuk, mengembangkan, membina dan mengarahkan minat dan bakat generasi muda dalam bidang pengawasan Obat dan Makanan. “Terlebih peran strategis Obat dan Makanan dalam aspek kesehatan, ekonomi, ketahanan nasional dan daya saing bangsa yang akan mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045. Yosef juga berkomitmen untuk memastikan adanya sinergitas kegiatan untuk menjaga hidupnya SAKA POM,” ujarnya.
Tujuan pelaksanaan kegiatan Kursus Orientasi Saka POM adalah untuk meningkatkan pengetahuan calon Pamong SAKA POM yang akan menjadi perpanjangan tangan BBPOM di Mataram dalam membimbing anggota Pramuka di tingkat Kwartir Cabang, khususnya pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan kecakapan dalam bidang pengawasan Obat dan Makanan.
Pada kegiatan orientasi ini diberikan pembekalan dengan metode paparan, tanya jawab dan praktek terkait tiga krida, yaitu:
- Pengujian sederhana secara kimia dan mikrobiologi
- Pemantauan iklan dan penggunaan aplikasi BPOM mobile
- Informasi obat dan makanan terkait keamanan pangan, stunting, cara produksi dan distribusi obat tradisional, kosmetik dan pangan.serta penyusun berita obat dan makanan melalui kegiatan kursus orientasi saka POM diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para pamong di tingkat kwarda dan kwarcab tentang obat dan makanan yang aman serta meningkatkan peran gerakan pramuka dalam pencegahan penyalahgunaan obat. (r)