Mataram (Inside Lombok) – Servis motor menjadi salah satu rutinitas yang harus dilakukan oleh para pemilik kendaraan. Hal ini dikarenakan beberapa komponen dalam motor harus dipastikan dalam kondisi prima agar tidak membahayakan pengendara, sekaligus meningkatkan kenyamanan saat berkendara.
Umumnya, servis motor dilakukan setiap 2-3 bulan sekali. Namun hal ini tentu juga disesuaikan dengan intensitas penggunaan sepeda motor yang pengguna miliki. Misalnya, jika dalam sebulan seringkali berkendara jarak jauh, maka tak ada salahnya untuk melakukan servis motor sebulan sekali.
Technical Service Manager Astra Motor NTB, Dicky Maulana Akbar mengatakan untuk melakukan servis motor pastikan membawa motor kesayangan pergi servis ke bengkel resmi. Karena jaminan kualitas dan pelayanan prima akan didapatkan saat melakukan servis di AHASS.
“AHASS jaminan mekanik/montir yang sudah jelas berpengalaman. Suku cadang yang lebih lengkap dan sesuai standar pabrikan motor. Serta servis dilakukan sesuai dengan keluhan kendaraan anda,” jelas Dicky. Berbeda dengan bengkel umum yang tersebar di pinggir jalan, disebutnya mungkin mempekerjakan teknisi atau montir yang tidak seluruhnya ahli dalam bidangnya. Sangat berbeda dengan bengkel resmi yang merekrut orang-orang berpengalaman dan memiliki keahlian dalam bidang otomotif.
Selain itu, para montir di bengkel resmi melewati banyak tes sebelum benar-benar bekerja. Sehingga hasil pengerjaan bengkel resmi dengan bengkel umum bisa terlihat beda kualitasnya.
Dicontohkan, seringkali bengkel umum tidak memiliki sparepart tertentu. Alhasil, pelanggan harus mencarinya di bengkel lain. Sedangkan, jika melakukan service motor di bengkel AHASS, kemungkinan suku cadang yang kosong nyaris tidak ada. Karena biasanya bengkel resmi memiliki banyak stok sparepart yang dibutuhkan untuk kendaraan. Bengkel motor umum yang banyak tersebar mungkin tak seluruhnya memahami servis motor yang sesuai dengan stkamur pabrikannya.
Hal ini tentu akan berbeda jika kamu menggunakan bengkel resmi sebagai tujuan untuk servis motor. Karena dikerjakan oleh orang-orang yang berkompeten, mereka juga sudah dilatih untuk memahami keluhan dari setiap kendaraan serta menguasai stkamur dari pabrik motornya. Sehingga, kemungkinan terjadinya salah pasang baut atau kabel kelistrikan bisa dihindari. Tak seperti bengkel motor yang ada pada umumnya, mereka bisa saja melakukan kesalahan minor yang dapat mempengaruhi kinerja kendaraannya. Seringkali kita pergi ke bengkel motor untuk servis namun kemudian ditawari dengan hal-hal yang sebenarnya tidak diperlukan. Akibatnya, biaya servis pun membengkak dan cenderung tidak efisien.
“Apabila terdapat beberapa suku cadang yang harus diganti, biasanya dikarenakan memang sudah rusak atau tidak layak pakai. Jika suku cadang kamu masih dalam kondisi prima, tentu para teknisi tidak akan menyarankan untuk melakukan pergantian suku cadang,” tutup Dicky. (r)
