Lombok Barat (Inside Lombok) – Sebanyak 500 dosis vakzin AstraZeneca yang dikhawatirkan mubazir di Lombok Barat, saat ini sudah ludes terpakai. Vaksin ini habis sebelum masa aman penyimpanannya berakhir pada Rabu, 30 Juni 2021.
“Sekarang yang AstraZeneca sudah habis, permintaan terakhir datang dari Gunungsari kemarin,” ungkap Kabid P3KL Dikes Lobar, dr. Ahmad Taufik Fathoni, Selasa (29/06/2021).
Dirinya lanjut menjelaskan beberapa Puskesmas menggunakan vaksin AstraZeneca di Lombok Barat. Ada di Puskesmas Sedau, kemudian Kediri, Gunungsari dan Pelangan. Sehingga 500 dosis itu sudah habis terpakai.
“Mungkin ada tempat tertentu yang memang minta AstraZeneca. Malah Sedau tinggi permintaannya,” beber dia.
Bahkan, AstraZeneca ini banyak diincar oleh orang-orang yang aktif bepergian. Namun di Lombok Barat sendiri, diakui Fathoni bahwa permintaan AstraZeneca ini sebagian besar datang dari kalangan non-muslim.
“Kalau kita di Lobar ini permintaannya tinggi dari yang non-muslim, tapi saya gak tahu kalau yang daerah lain,” jelasnya.
Untuk pengajuan vaksin menggunakan AstraZeneca ini sendiri dijelaskan Fathoni bahwa masyarakat hanya tinggal mengajukan ke Puskesmas setempat. Tetapi Puskesmas akan mulai memproses dan meminta droping dari Dikes saat permintaan minimal 10 orang.
“Karena sekali buka vaksin harus 10 orang itu yang jadi masalah, tapi kalau mereka datang mengajukan ber 10 mungkin bisa cepat langsung diproses” paparnya.
Saat ini pihaknya mulai berkoordinasi dengan provinsi terkait stok vaksin AstraZeneca yang bisa digunakan. Mengingat banyak warga yang sudah vaksin harus melanjutkan vaksin kedua dengan vaksin yang sama.
