Mataram (Inside Lombok) – Tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram kembali absen mengadakan perayaan lebaran topat seperti tahun-tahun sebelumnya. Mengingat pandemi Covid-19 masih terjadi, meski tingkat penularanya menurun signifikan.
Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengatakan meski pemerintah tidak mengadakan event secara khusus saat lebaran topat nanti, masyarakat tidak dilarang untuk berkunjung ke destinasi wisata atau makam.
“Mungkin kita juga tidak bisa mencegah masyarakat untuk melaksanakan tradisi lebaran topat,” katanya Kamis (21/4).
Ia mengatakan, selama merayakan lebaran topat di destinasi wisata atau saat melakukan ziarah makam, masyarakat harus menjaga keamanan dan kenyaman. Terutama arus lalu lintas harus dipantau karena akan berpotensi akan cukup ramai.
“Acara resmi dari pemerintah kota tidak ada,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Dinas Pariwisata H. Nizar Deny Cahyadi mengatakan pihaknya akan membuat posko pemantauan di destinasi wisata. Posko pemantauan ditempatkan di setiap destinasi wisata seperti Loang Baloq, Pantai Gading dan beberapa lokasi lainnya.
Posko pemantauan akan mulai diaktifkan jelang perayaan lebaran topat. Karena jumlah pengunjung sangat ramai terutama yang ziarah makam. “Nanti ada posko di beberapa titik di destinasi wisata pada saat momen lebaran topat. Di lebaran topat itu yang banyak kunjungan,” kata Denny. (azm)