26.5 C
Mataram
Sabtu, 27 April 2024
BerandaBerita UtamaAda Pasar Murah di Loteng, Tapi Pembeli Dibatasi

Ada Pasar Murah di Loteng, Tapi Pembeli Dibatasi

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemda Lombok Tengah (Loteng) menggelar pasar murah di halaman Kantor Camat Kopang. Warga pun antusias menyambut pasar murah tersebut, meski jumlah pembeli dibatasi.

Kapolsek Kopang, AKP Suherdi mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam pelaksanaan pasar murah tersebut terkait dengan pengamanan. “Kami bekerja sama dalam pengamanan karena warga yang membeli dibatasi dan sudah didata,” katanya, Selasa (22/11/2022) pagi.

Dia menjelaskan, dalam kegiatan pasar murah tersebut warga yang boleh membeli sudah didata terlebih dahulu. Di mana warga yang sudah didata diwajibkan membawa KTP asli pada saat akan membeli sembako di pasar murah.

“Setiap warga diperbolehkan membeli satu paket sembako dengan harga Rp55 ribu yang terdiri dari beras 5 kilogram, minyak goreng 2 liter dan gula pasir sebanyak 1 kilogram,”katanya.

- Advertisement -

Kegiatan pasar murah akan dilaksanakan selama dua hari hingga Rabu (23/11). Untuk hari pertama, warga yang dijadwalkan membeli paket sembako murah tersebut yaitu warga yang berasal dari Desa Kopang Rembiga sebanyak 95 orang, Desa Montong Gamang sebanyak 85 orang dan Desa Bebuak sebanyak 84 orang.

“Selanjutnya warga dari Desa Lendang Are sebanyak 84 orang, Desa Wajageseng sebanyak 80 orang dan desa Aik Bual sebanyak 80 orang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan (Disperindag) Loteng, Raden Roro Sri Mulyaningsih mengatakan pihaknya hanya menyalurkan sembako yang memang terbatas. Karena itu jumlah pembeli dibatasi, dan data masyarakat diterima dari pihak desa.

“Kami minta tolong kepada kepala desa dan camat yang memverifikasi warganya, karena beliau-beliau yang lebih tahu kondisi masyarakat di bawah,” katanya.

Dikatakan Roro, ada sebagian dari masyarakat yang termasuk dalam data tersebut belum pernah sama sekali menerima bantuan apapun dari pemerintah padahal mereka miskin. “Itu sebabnya kami minta bantuan ke RT, dan kadus yang memverifikasi warganya agar tepat sasaran, itu yang kami harapkan,” tutup Roro. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer