32.5 C
Mataram
Selasa, 19 Maret 2024
BerandaBerita UtamaAnggaran Pembangunan Tujuh Pustu di Lobar Dialihkan untuk Insentif Nakes

Anggaran Pembangunan Tujuh Pustu di Lobar Dialihkan untuk Insentif Nakes

Lombok Barat (Inside Lombok) – Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar tunda pembangunan tujuh Puskesmas Pembantu (Pustu) yang rencananya awalnya akan dibangun tahun ini. Itu lantaran anggaran untuk pembangunan tujuh Pustu itu direfocusing untuk pembayaran insentif Nlnakes (tenaga kesehatan) dan honor para vaksinator. Di mana anggaran untuk pembayaran itu diajukan Dikes sebesar Rp24 miliar lebih.

“Pembangunan tujuh Pustu tahun ini batal, karena anggarannya direfocusing untuk pembayaran insentif Nakes dan tim vaksinator” ungkap Sekdis Dikes Lobar, Arief Suryawirawan, Jumat (16/04/2021).

Ia menyebut, anggaran untuk pembayaran insentif nakes ini jauh lebih besar bila dibandingkan dengan anggaran untuk para tim vaksinator. Apalagi masih ada sekitar Rp6,2 miliar insetif nakes di Lobar pada tahun 2020 yang belum terbayarkan. Belum lagi ditambah dengan insentif yang harus dibayarkan untuk tahun ini.

“Kalau honor tim vaksinator ini anggarannya tidak sebesar insentif nakes. Karena kalau insentif ini, kita harus mengacu pada aturan dan ada hitungan standarnya” jelas dia.

- Advertisement -

Di mana untuk tim vaksinator di Lombok Barat, diakui Arief, mereka perbulannya rata-rata mendapatkan honor Rp 500 ribu. Itu berlaku untuk seluruh tim vaksinator yang tersebar di dua rumah sakit dan 20 Puskesmas di Lobar.

“Selain alokasi untuk pembayaran insentif sama honor vaksinator ini, anggaran juga dialihkan untuk membangun ruang penyimpanan vaksin tahun ini dengan biaya Rp 1 miliar” ujar Sekdis Dikes Lobar ini.

“Anggarannya itu dari dinas PU, mereka yang bangun gedung penyimpanan vaksin ini” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kabid P3KL Dikes Lobar, dr. Ahmd Taufik Fathoni. Ia mengaku bahwa dari informasi yang diperoleh pihaknya, pencairan insentif Nakes tahun 2020 yang belum terbayarkan, kabarnya akan terbayarkan tahun ini.

Di mana insnetif nakes yang paling besar belum terbayarkan itu ada di rumah sakit Tripat. Lantaran pihak rumah sakit, disebutnya, paling lamban mengajukan laporan pencairan insentif sejak bulan September 2020 lalu. Sementara rumah sakit Awet Muda dan 20 Puskesmas lainnya sudah mendapatkan insnetif hingga bulan November. Sehingga yang belum diperolehnya hanya bulan Desember untuk tahun 2020.

“Kalau untuk honor vaksinator ini akan dibahas dulu, karena anggarannya juga terbatas. Jadi untuk honor vaksinator akan disesuaikan dengan anggaran yang ada” tandas Fathoni.

- Advertisement -

Berita Populer