Lombok Timur (Inside Lombok) – Kabupaten Lombok Timur (Lotim) merupakan salah satu daerah penyumbang angka penduduk paling tinggi di NTB. Namun di balik hal itu, Lotim juga menjadi penyumbang angka kematian ibu dan angka kematian bayi (AKI/AKB) yang cukup tinggi.
Bupati Lotim, H. M. Sukiman Azmy mengatakan problematika yang dihadapi Lotim saat ini yakni masih tingginya AKI/AKB. Dalam meminimalisir angka tersebut pihaknya juga telah membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
“Kita telah bangun sarana prasarananya. Namun pelaksanaannya di lapangan masih kurang koordinasi,” katanya, Senin (15/08).
Adapun sarana dan prasarana yang ada di Lotim terdiri dari 4 rumah sakit, 254 polindes, 80 pustu dan 36 puskesmas untuk mempermudah pelayanan bagi masyarakat. Akan tetapi dalam pelaksanaannya di lapangan, menurut Sukiman, bidan ataupun perawat yang menangani masih kurang koordinasi dan koneksi dengan puskesmas dan dokter spesialis, atau pun sebaliknya.
“Itu yang menyatakan AKI/AKB masih tinggi yang ikut pula berdampak pada angka harapan hidup,” tuturnya. Jika tidak segera ditangani dengan sebaik-baiknya, ia khawatir akan berdampak kepada IPM Kabupaten Lombok Timur di masa mendatang.
Kurangnya koordinasi tersebut akan lebih dioptimalkan oleh Pemkab Lotim dengan cara menempatkan nakes di lapangan yang sesuai dengan disiplin ilmunya. Sukiman juga meminta kepada nakes yang telah lama mengabdikan diri agar mampu mendirikan klinik kesehatan.
“Dengan begitu dapat mendekatkan pelayanan dengan masyarakat dan juga melatih nakes yang masih minim pengalaman, serta dapat menyerap para lulusan perawat yang ada di Lotim,” pungkasnya. (den)