31.5 C
Mataram
Jumat, 3 Mei 2024
BerandaBerita UtamaBanyak Hotel Belum Pulih Usai Pandemi, AHM: Harus Perbanyak Event

Banyak Hotel Belum Pulih Usai Pandemi, AHM: Harus Perbanyak Event

Mataram (Inside Lombok) – Industri hotel di Kota Mataram sampai dengan saat ini masih belum seluruhnya pulih selepas pandemi Covid-19. Bahkan dari 60 properti yang ada, baik hotel berbintang dan non-bintang, hanya tersisa 35 properti yang aktif, terutama yang tergabung di Asosiasi Hotel Mataram (AHM).

Ketua AHM, Made Adiyasa menjelaskan bisnis hotel bukan bisnis kecil. Karena itu mestinya industri hotel bisa menjadi partner pemerintah dalam membangun ekonomi, menyerap tenaga kerja hingga menyerap produk lokal. Apalagi pasca pandemi Covid-19 banyak usaha yang harus memulai dari awal untuk bisa bangkit kembali.

“Dari covid ini kita harus mulai dari awal, itu kan effort-nya harus lebih. Dalam waktu dekat ini kami akan mengadakan rapat kerja, apa target kita untuk disodorkan ke pemerintah. Karena banyak kepentingan hotel yang belum terkomunikasikan dengan pemerintah,” ungkap Made, Jumat (10/3).

Kemudian terkait dengan ketersediaan kamar yang sudah over supply sekarang ini diakui belum seimbang dengan jumlah pengunjung. Karena kelihatan dari tingkat okupansi yang rendah, seperti saat gelaran World Superbike (WSBK) akhir pekan kemarin, okupansi hotel di Kota Mataram di bawah 50 persen.

- Advertisement -

“Seperti ini yang perlu kita komunikasi dengan pemerintah untuk lebih sering mengadakan event. Lebih banyak event ditarik ke Mataram supaya semua pelaku usaha ini berputar dapurnya (usahanya, Red),” terangnya.

Made menyebutkan kontribusi industri hotel kepada pemerintah cukup besar. Target pihaknya di AHM untuk bisa mendapat akses anggaran, terutama bukan untuk properti, tapi untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang terkait promosinya.

Pasalnya selama ini industri hotel disebutnya mempromosikan pariwisata secara mandiri. Maka dari itu diharapkan bisa mengakses anggaran tersebut, sebagai promosi sekaligus membangkitkan ekonomi di daerah, terutama Kota Mataram.

“Mungkin dengan kontribusi kami kepada pemerintah yang sekarang, datanya kami ini industri penyumbang PAD terbesar di Kota Mataram. Kami merasa boleh kami mengakses anggaran dari pemerintah untuk promosi. Karena selama ini memang yang bisa mendatangkan tamu kita harus jualan tidak bisa kita nunggu,” pungkasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer