Mataram (Inside Lombok) – Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi NTB menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat kalangan menengah bawah di sejumlah titik di Wilayah NTB. Paket bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan pangan strategis, terutama pada momentum puasa menjelang lebaran 1443 H/2022.
Ketua BMPD NTB, Heru Saptaji bersama jajaran BMPD NTB pada Jumat (22/4) menyerahkan secara simbolis santunan dan paket bantuan kepada anak yatim, dan orang tua jompo, yang ada di Kota Mataram. Seribu paket bantuan pangan strategis ini nilainya Rp200.000 per paket. Pendistribusian menyasar kampung-kampung yang ada di pesisir Pantai Kota Mataram. Dari Ampenan, hingga Mapak. Jempong Baru, Kekalik, Dasan Agung, Turida.
“Bantuan yang disalurkan oleh BMPD NTB adalah bentuk tali kasih, berbagi kepada saudara-saudara fakir miskin, anak yatim, juga kepada masyarakat yang mempunyai keterbatasan,” ujar Heru Saptaji, Senin (25/4).
Selain kota Mataram, bantuan pangan strategis juga disalurkan di daerah Pringgarata, Lombok Tengah. Kemudian seputaran wilayah Pemenang dan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur. Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur dan wilayah Utara (Narmada/Langko) Kabupaten Lombok Barat. Paket bantuan disalurkan merata di kabupaten/kota di Pulau Lombok.
“Sasaran pendistribusian diantaranya, lansia, anak yatim, janda, marbot masjid, petugas kebersihan, nelayan, dan yang tidak memiliki mata pencaharian sama sekali,” ucap kepala kantor perwakilan Bank Indonesia NTB ini.
Dimana bantuan yang disalurkan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban kehidupan masyarakat dan mengantarkan keceriaan ramadhan dan Idul Fitri dalam waktu dekat ini Meskipun seribu paket berjumlah tidak seberapa dibandingkan dengan jumlah masyarakat yang masih membutuhkan.
“Kita usahakan tradisi seperti ini akan terus dilakukan setiap tahun. Dan tidak saja pada momentum puasa dan lebaran,” ujarnya.
BMPD sendiri adalah perkumpulan dari lembaga keuangan perbankan, baik perbankan nasional, maupun bank daerah. Kegiatannya lebih banyak kepada kegiatan kegiatan-kegiatan sosial masyarakat. (dpi)
