27.5 C
Mataram
Jumat, 26 April 2024
BerandaBerita UtamaCuaca Ekstrem, 15 Hektar Lahan Pertanian di Mataram Terendam

Cuaca Ekstrem, 15 Hektar Lahan Pertanian di Mataram Terendam

 

Mataram (Inside Lombok) – Cuaca ekstrem yang terjadi Senin (6/12) lalu, mengakibatkan sekitar 15 hektar lahan pertanian khususnya di kawasan lingkar selatan terendam. Namun dari jumlah tersebut sekitar lima hektar gagal panen.

Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, H. Mutawalli Jumat (10/12) di Mataram mengatakan, meski para petani gagal panen akibat hujan lebat tersebut, akan ada asuransi yang diberikan. Karena sudah mengikuti asuransi pertanian.

“Ada 15 hektar di Kecamatan Sekarbela. Ada tanaman yang mau dua minggu panen, tapi insyaallah masih bisa dipanen. Ada sebagian yang belum bisa dipanen,” katanya.

- Advertisement -

Dengan adanya lahan pertanian yang terendam, target produksi gabah pada tahun ini akan menurun. “Paling dia turun nanti produksinya. Karena belum dipanen dan terpaksa dia panen. Nanti daripada dia rugi banyak ya dia panen,” terangnya.

Sementara terkait dengan kerugian petani, Mutawalli memperkirakan lebih dari ratusan juta. Karena jika dihitung, produksi padi di luas lahan satu hektar yaitu sebanyak 6 ton.

“Kerugian petani, kalau hitunglah bersih ya trus menghasilkan 6 ton rata-rata nah, yang 6 ton kan 4 juta per ton dan 4 ton kali 6 dan kali lima hektar ratusan juta. Kurang lebih lah,” sebutnya.

Sementara terkait dengan pengurusan asuransi akan dilakukan oleh penyuluh dan lembaga asuransi. Pemberian asuransi akan diberikan setelah pemeriksaan, apakah sudah sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau tidak.

“Memeriksa kondisinya. Disepakati ini puso ya langsung dibuatkan berita acara disitu dan diganti. Langsung. Disana sudah mungkin sudah,” terang Mutawalli.

Diakuinya, kelompok tani di Kota Mataram tidak semua mengikuti asuransi pertanian. Namun khusus untuk kelompok tani yang ada di lingkar selatan diwajibkan untuk mengikuti program tersebut. Hal ini sebagai langkah antisipasi kerugian yang cukup besar jika terjadi bencana.

“Kalau daerah selatan ini wajibkan dia ikut. Kita paksa dia ikut,” ujarnya. Untuk kawasan lainnya sambung Mutawalli, banyak yang tidak mengikuti asuransi.

Hal ini disebabkan banyak lahan pertanian yang tidak mudah terendam banjir. Di mana, jumlah kelompok tani di Kota Mataram yaitu sebanyak 313 kelompok. Dalam satu kelompok terdiri dari 12 – 13 petani.

“Tidak semua ikut asuransi. Kenapa tidak semua, karena memang ada daerah-daerah yang tidak kita perkirakan tergenang,” pungkasnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer