34.5 C
Mataram
Jumat, 11 Oktober 2024
BerandaBerita UtamaDokter di Loteng Bersama Cegah dan Atasi HIV-AIDS

Dokter di Loteng Bersama Cegah dan Atasi HIV-AIDS

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Seratusan peserta dari kalangan dokter di Lombok Tengah (Loteng) menggelar seminar dengan tema “manajemen terapi terpadu untuk menyatukan langkah, cegah dan atasi HIV-AIDS”.

Dalam kegiatan tersebut Continuing Medical Educational (Comed) bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan didukung RSUD Praya.

Ketua Continuing Medical Educational Sesi pertama, Gusti Nyoman Sutama, menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan tersebut akan berkelanjutan dan akan membahas HIV-AIDS maka sangat kompleks.

Dikatakan, terhadap pasien HIV-AIDS, langkah pertama yang dilakukan adalah mendeteksi dan selanjutnya dilakukan pengobatan dan juga pihaknya menegaskan untuk mencegah bayi yang dikandung agar tidak tertular.

- Advertisement -

“Selain PSK, LGBT dan waria, ibu hamil juga sangat beresiko terkena dari kontak cairan yang mengandung HIV-AIDS,” katanya, Kamis (22/12/2022).

Dokter spesialis kandungan itu mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang menangani satu pasien ibu hamil yang terjangkit HIV-AIDS. Di sisi lain virus HIV-AIDS ini masih dianggap tabu sehingga masyarakat tidak berani periksa ke dokter.

“Pasien tersebut sedang menjalani pengobatan, ibaratnya virus ini seperti halnya fenomena gunung es, kelihatan sedikit tapi banyak,” ungkapnya.

Dikatakan, virus tersebut memang tidak bisa sembuh, hanya saja penyebarannya bisa ditekan dan kondisi orang yang terkena HIV-AIDS tergolong normal seperti orang yang sehat pada umumnya.

“Virus ini memang tidak bisa sembuh tetapi ketika sudah ada gejala maka harus minum obat seumur hidup,” paparnya.

Hal itulah yang menjadi tantangan pihaknya sebagai tenaga medis, karena orang terkena virus ini bisa berkeliaran dan berpotensi menularkan.

“Tenaga medis juga beresiko tinggi tertular HIV-AIDS dari pasien apalagi tenaga medis yang melakukan pembedahan,”

Meski demikian, pihaknya telah melakukan kewaspadaan universal dengan sesuai standar operasional prosedur (SOP).

“Dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) maka bisa melindungi kami dari virus,” pungkasnya. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer