Mataram (Inside Lombok) – Adanya event MotoGP Mandalika 18-20 Maret lalu seperti durian runtuh bagi penerimaan bea di NTB. Kantor Bea dan Cukai Mataram menyebut dari target penerimaan bea 2022 sebesar Rp20 juta, sudah tercapai hingga Rp90 juta atau lebih dari target.
Meskipun Pemerintah membebaskan bea masuk barang impor saat gelaran MotoGP Mandalika, Bea Cukai Mataram mendapatkan pemasukan dari penjualan jersey pembalap. Di mana ada sebagian pemasukan barang yaitu jenis jersey menggunakan fasilitas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan dikenakan bea masuk. Terlebih Mandalika telah ditetapkan sebagai KEK.
“Kita mendapatkan durian runtuh karena adanya event MotoGP Mandalika,” ujar Kepala Seksi Perbendaharaan Kantor Bea Cukai Mataram, Widaya, Kamis (5/5).
Dengan adanya event MotoGP Mandalika, kaitan dengan importasi jersey pembalap MotoGP dijual saat event, pemasukan bea bisa mencapai Rp90 juta. “Pendapatan yang kita peroleh ini justru melampaui target penerimaan bea masuk selama 2022, yaitu sebesar Rp20 juta,” ungkapnya.
Di sisi lain, NTB nantinya akan menjadi tuan rumah event internasional lainnya. Seperti kejuaraan Motorcross Grand Prix (MXGP) di Samota Pulau Sumbawa. Di mana logistik MXGP Samota pada 24 – 26 Juni mendatang yang didatangkan dari luar negeri untuk digunakan pembalap dan timnya tidak akan kena bea masuk.
“Sama seperti saat gelaran MotoGP Mandalika Maret kemarin. Karena semua barang atau logistik yang dimasukkan penyelenggara dalam hal ini Dorna Sports untuk event MotoGP menggunakan fasilitas impor sementara,” ungkapnya.
Lebih lanjut, barang-barang yang dimasukkan dari luar negeri ke Mandalika hanya dipakai untuk kegiatan saat event MotoGP saja. Setelah event selesai, barang-barang tersebut kembali diekspor,. sehingga tidak dikenakan pembayaran bea masuk dan pungutan lainnya.
“Pada event MXGP Samota di Sumbawa, itu bisa menggunakan fasilitas impor sementara untuk memasukkan barang-barang semua baik motor, kendaraan, maupun semua peralatan pendukungnya,” sebutnya.
Kendati, jika nanti ada semacam pemasukan produk sampingan seperti jersey pembalap MXGP yang akan diperjualbelikan, maka akan dikenakan bea masuk. “Kalau ada barang seperti di MotoGP Mandalika jersey diperjual belikan akan dikenakan bea masuknya,” katanya.
Sementara itu, untuk event MXGP saat ini tengah masuk tahap pembangunan sirkuit serta persiapan fasilitas penunjang di venue utama. Dipastikan seluruh fasilitas tersebut akan tuntas selama satu bulan.
Sebelumnya, Komandan Lapangan MXGP, H Ridwan Syah mengatakan kawasan Samota di Pulau Sumbawa sangat layak sebagai destinasi wisata yang mengedepankan Sport Tourism. Terlebih dengan adanya MXGP pada Juni mendatang.
Hal tersebut diyakini menjadi bukti NTB Pulau Sumbawa dapat menjadi destinasi wisata sport tourism. Di mana saat ini tengah dibangun sirkuit MXGP Samota di atas lahan seluas 15 hektare.
Diterangkan, sirkuit MXGP Samota memiliki panjang 1.800 meter. MXGP Samota sendiri diperkirakan akan dihadiri 50.000 – 100.000 penonton. “Khususnya kawasan Samota layak sebagai destinasi sport tourism. Kita ingin mengeksplor seluruh potensi yang dimiliki Samota,” ujarnya. (dpi)