29.5 C
Mataram
Minggu, 12 Mei 2024
BerandaBerita UtamaTradisi Ziarah Makam di Mamben, Momentum Silaturahmi yang Tetap Dijaga

Tradisi Ziarah Makam di Mamben, Momentum Silaturahmi yang Tetap Dijaga

Lombok Timur (Inside Lombok) – Tradisi ziarah makam setiap lebaran di Desa Mamben Lauk menjadi momentum mempererat silaturahmi. Sepanjang jalan menuju makam, masyarakat akan saling bersalaman dan turut saling mendoakan.

Masyarakat terlihat masih ramai berbondong-bondong melakukan ziarah bahkan hingga H+2 lebaran. Hal ini untuk memupuk ikatan batin dan memperbanyak doa bagi sanak saudara yang sudah lebih dulu meninggal.

“Tradisi yang sudah ada cukup bagus, jadi ikatan batin masyarakat dengan keluarganya itu tidak hilang karena sudah meninggal,” ujar salah satu tokoh agama di desa Mamben Lauk, TGH. Hazmi Hamzar.

Begitu pula dengan sanak saudara yang masih hidup, masyarakat Mamben biasanya akan saling bersepakat untuk berangkat ke makam bersama. Terlebih mereka yang selama ini merantau dan jauh dari kampung halaman.

- Advertisement -

“Ini sebagai silaturahmi, karena pada umumnya mereka pergi ke makam itu berjanji dengan keluarg-keluarganya yang jauh,” tuturnya.

Bahkan, ziarah makam juga disebutnya sebagai wujud bakti anak terhadap orang tua yang tidak terbatas meski sudah orang tua sudah meninggal.

“Sekali pun orang tuanya sudah meninggal, ikatan batin anak tetap kepada orang tua. Sehingga dia tetap berbakti dalam bentuk mendo’akan ibu bapaknya,” ungkap pria yang juga politisi PPP ini.

Selain itu, tradisi ziarah makan juga disebutnya sebagai momentum untuk merenungkan bahwa setiap manusia akan menyadari dan merasakan kematian itu akan menghampiri setiap yang bernyawa.

Dengan begitu, kata dia, masyarakat yang masih hidup bisa lebih memaknai hidup. Berusaha untuk menjadi lebih bermanfaat bagi sesama.

“Jadi ini tradisi yang harus tetap dijaga dan dilestarikan” pesannya. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer