30.5 C
Mataram
Jumat, 3 Mei 2024
BerandaBerita UtamaGeliat Ekonomi Baru Bangkit, Pelaku Usaha Harapkan Tidak Ada Pembatasan Jelang Ramadhan

Geliat Ekonomi Baru Bangkit, Pelaku Usaha Harapkan Tidak Ada Pembatasan Jelang Ramadhan

Mataram (Inside Lombok) – Maraknya kasus positif Covid-19 varian Omicron yang melanda saat ini dikhawatirkan berimbas pada penurunan jumlah setoran pajak pengusaha di Mataram. Seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN), lantaran melihat kondisi lemahnya konsumsi masyarakat di tengah kasus penularan yang meningkat.

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Mataram, Ricky Hartono Putra menerangkan jika pendapatan pengusaha menurun maka akan berdampak pada setoran pajak yang dibayarkan. Apalagi dalam kondisi sekarang penurunan aktivitas usaha bisa saja terjadi pada pengusaha-pengusaha yang beroperasional dalam masa pemulihan.

“Kalau jalannya ekonomi terhambat karena Omicron, pengusaha akan minta keringanan pembayaran retribusi ini,” tutur Ricky Hartono Putra, Rabu (16/2). Sementara itu, turunnya pendapatan pengusaha, tak hanya berdampak pada profit usaha. Tetapi pada penerimaan daerah dan negara bisa menurun.

Untuk itu, diharapkan pembatasan untuk tren pergerakan perdagangan tidak lagi diberlakukan. Meskipun saat ini dari pemerintah sudah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level tiga di beberapa daerah di NTB.

- Advertisement -

“Apalagi menjelang Ramadhan, mudahan tidak ada pembatasan. Makanya ada vaksinasi untuk masyarakat juga perlu digenjot. Apapun upayanya yang penting mempercepat pemulihan ekonomi harus kita dorong,” ungkapnya.

Untuk itu, dukungan terhadap dunia usaha menurutnya mutlak diperlukan. Guna memitigasi dampak ekonomi yang timbul akibat pandemi yang terus berkelanjutan. Belum lagi cuaca pancaroba akhirnya membatasi mobilitas masyarakat sehingga lebih banyak di rumah saja. Nantinya hal ini tak menekan percepatan pemulihan ekonom nasional.

“Sekarang bagaimana bisa terjaga pemulihan ekonomi ini baik secara nasional maupun daerah. Salah satunya usaha harus dijaga keberlangsungannya,” katanya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) NTB, I Wayan Jaman Saputra mengatakan pengusaha berharap tidak ada lagi hambatan dengan pembatasan kegiatan seperti yang diterapkan seperti tahun-tahun sebelumnya. Mengingat kondisi pengusaha masih dalam masa pemulihan atau perbaikan. Terlebih adanya penyebaran Covid-19 Omicron, di mana masyarakat harus lebih waspada lagi.

“Varian baru kita harus waspadai juga, mudah-mudahan tidak ada pembatasan (kegiatan masyarakat). Yang penting prokes dijaga agar tidak lagi tersebar luas,” imbuhnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer