Mataram (Inside Lombok) – Wilayah Laut Jawa (utara Lombok) diguncang gempa tektonik dengan parameter magnitudo mencapai M7,1. Gempa terjadi pada Selasa (29/8) pagi, sekitar pukul 02.55 WIB atau 03.55 Wita.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, episenter atau pusat gempa diketahui terletak di koordinat 6,94 derajat lintang selatan; 116,57 derajat bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 163 kilometer (km) arah Timur Laut Lombok Utara pada kedalaman 525 km.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi menerangkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dalam (deep focus). Di mana gemba terjadi akibat adanya aktivitas karena slab pull (tarikan extensional Lempeng Australia ke bawah) pengaruh gaya gravitasi.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan kombinasi pergerakan mendatar turun (oblique normal),” jelasnya.
Berdasarkan catatan pihak BMKG, gempa tersebut dirasakan antara lain di wilayah Kuta dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun); kemudian di wilayah Gianyar, Denpasar, Waingapu, Lombok, Sumbawa IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah); di wilayah Karangkates III – IV MMI ( bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ).
Kemudian di wilayah Banjarmasin, Kuta Selatan, Tabanan III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu); di wilayah Trenggalek II – III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
Sampai berita ini ditulis pihaknya belum menerima laporan adanya dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ungkap Ardhi.
Selain itu, sampai dengan pukul 03.22 WIB atau 04.22 Wita melalui hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan Magnitudo M6,1 dam M6,5. “kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pungkasnya. (r)