Lombok Barat (Inside Lombok) – Pelabuhan Gili Mas milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III di Dusun Teluk Waru, Desa Labuan Tereng, Lembar, Lombok Barat yang sedang dalam proses pembangunan ini akan dijadikan salah satu destinasi wisata baru di Lombok.
Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, saat meninjau lokasi pembangunan Pelabuhan Gili Mas mengatakan pada hari Rabu (5/12/2018), mengatakan bahwa proyek ini akan dijadikan sebagai pelabuhan terbesar di wilayah timur Indonesia.
Rencananya, Pelabuhan Peti Kemas akan memiliki panjang sejauh 440 meter dan lebar sejauh 26 meter dengan kedalaman laut mencapai sekitar 13 meter lebih. Untuk keseluruhan fasilitasnya, pihak Pelindo III membutuhkan luas lahan berkisar 50 hektar dan anggaran kurang lebih Rp 1,3 triliun.
Fauzan mengarahkan pihak Pelindo III untuk tidak hanya memperhatikan pembangunan utama di intern pelabuhan.
“Jangan sampai hanya penataan di dalam yang bagus, tapi di luar tidak. Kalau bisa, bangunkan PJU satu kilometer sebelum dan satu kilometer sesudah pelabuhan,” kata Fauzan dalam siaran pers yang diterima Inside Lombok, Rabu (6/12/2018).
Ia menambahkan bahwa pihaknya sudah mulai mulai mendesain perbaikan jalan dari arah Sekotong sampai Buwun Mas.
“Kita rencanakan lebar jalan sampai 8 meter untuk memudahkan koneksitas Pelabuhan Gili Mas dengan KEK Mandalika. Tapi, setelah Buwun Mas menuju KEK Mandalika, bukan merupakan wilayah kita. Jadi harus komunikasi dengan pihak Provinsi,” ungkapnya.
Selain itu, Fauzan juga mengharapkan agar anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) Pelindo tidak hanya fokus untuk membuat taman di area utama, namun bisa menyeluruh keluar wilayah dan dapat langsung menjadi kebutuhan masyarakat daerah sekitar.
Perwakilan Manajemen Pelindo III, Danuwarsa, menjelaskan kondisi pembangunan pelabuhan bersamaan dengan Pelabuhan Lembar yang dibangun ASDP. Menurut Danuwarsa, mengenai persiapan lahan sudah selesai 100 persen.
Danu juga memberitahukan bahwa hingga saat ini proses pembangunan berjalan dengan lancar dan pancang-pancang pelabuhan sudah banyak yang terpasang.
“Saat ini untuk tahap desain dan konstruksi sudah 61 persen,” ujarnya.
Menurut penuturannya, akan ada beberapa fasilitas yang bisa menjadi destinasi baru seperti amphitheatre, sea side walk, hotel, marina yacht, fasilitas pendukung marina, hotel, shopping center, dan welcome gate yang bearsitektur nuansa lokal.
“Apalagi bila akses menuju KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Mandalika yang melalui jalur selatan bisa diperlebar, maka aksesnya akan semakin terbuka karena mengurangi jarak tempuh dari dan menuju pelabuhan,” imbuh Danuwarsa. (IL4)