27.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaHarga BBM Naik, Tukang Tebang Kayu Ikut Menjerit

Harga BBM Naik, Tukang Tebang Kayu Ikut Menjerit

Lombok Tengah (Inside Lombo) – Tak hanya sopir angkot dan nelayan saja yang mengeluhkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Kondisi itu bahkan menghantui tukang potong kayu yang membutuhkan bahan bakar setiap harinya. Hal ini pun menjadi keluhan, lantaran saat kenaikan harga BBM langsung meroket.

“Kalau mau dinaikkan harga bensin silahkan saja, itu kewenangan datu (pemerintah, Red) tapi ya sekedarnya saja lah. Jangan langsung tinggi, naiknya ya Rp1000 lah kan ndk terlalu berat,” kata tukang potong kayu, Ilham, Rabu (7/9/2022).

Ilham menuturkan, kenaikan langsung dengan harga tinggi membuatnya terkejut. Karena kenaikan harga BBM sebelumnya tidak langsung seperti kenaikan harga saat ini. “Kaget saja karena kalau dulu-dulu kan naiknya lima ratus rupiah, sekarang ini kan langsung tinggi,” ujarnya.

Sementara itu, dengan biaya pengeluaran yang bertambah diakui tidak sebanding dengan harga kayu dan ongkos jika ada pesanan. Kondisi ini diakui memberatkan, karena BBM dibutuhkan setiap hari untuk membuat mesin sinsonya bergerak.

“Karena kebutuhan setiap hari mau tidak mau harus beli, saya biasanya menyediakan delapan liter, tapi harga kayu semakin kurang harganya 1,3 sekarang dulu bisa 1,7,” jelasnya.

Dia pun menjadi pesimis dengan upaya pemerintah yang ingin mensejahterakan masyarakatnya, tapi kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM membuat masyarakat semakin susah karena berdampak terhadap harga barang lainnya.

“Tapi mau bilang apa karena ini sudah kehendak pemerintah, kalau saya ya ikut saja,” sesalnya. (fhr)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer