26.5 C
Mataram
Sabtu, 4 Mei 2024
BerandaBerita UtamaIzin PTM Sekolah di Lobar Terancam Dihentikan Sementara Bila Capaian Vaksin Rendah

Izin PTM Sekolah di Lobar Terancam Dihentikan Sementara Bila Capaian Vaksin Rendah

 

Lombok Barat (Inside Lombok) – Sekolah di Lombok Barat kejar target capaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Progres minimal 80 persen dibutuhkan sebagai syarat mendapatkan izin pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh.

Kasi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter Bidang SD Dikbud Lobar, Ahmad yani menyebut sekolah harus segera melaksanakan vaksinasi. Dengan begitu pembelajaran tatap muka di Lobar bisa segera dilakukan secara penuh.

“Sesuai dengan kuesioner petunjuk pelaksanaan teknis dari Kemendikbud, ada delapan kuesioner yang harus diisi. Salah satunya adalah vaksinasi guru dan murid yang harus sudah lengkap,” jelasnya saat mendampingi Kadis Dikbud Lobar meninjau vaksinasi di SDN 2 Terong Tawah, Selasa (04/01/2022).

- Advertisement -

Diterangkan, syarat agar sekolah bisa melaksanakan PTM secara penuh adalah guru dan murid yang sudah divaksin. Atau setidaknya, vaksinasi di sekolah tersebut minimal mencapai 80 persen dari jumlah keseluruhan peserta didiknya.

“Aturan ini harus dilaksanakan. Kalau tidak, kegiatan PTM-nya bisa dihentikan sementara. Sampai muridnya sudah tervaksin 80 persen,” tegas dia.

Saat ini, sekolah di Lobar memang sudah melaksanakan PTM. Namun secara terbatas. Sehingga untuk bisa melaksanakan PTM penuh tahun ini, target vaksinasi tersebut harus segera terpenuhi.

“Kalau belum capai target, pembelajarannya harus kembali daring. Kalau targetnya sudah tercapai, baru bisa melaksanakan tatap muka lagi,” jelasnya.

Pihaknya mengimbau, untuk sekolah yang merasa kesulitan dalam memulai vaksinasi, agar segera mengkomunikasikan kendala yang mereka alami kepada Dikbud. Khususnya agar solusi terbaik dapat dicari bersama.

“Kalau ada kendala orang tua siswa yang belum mau anaknya divaksin. Kita akan upayakan lakukan pendekatan dengan para orang tua nanti,” katanya.

Pihaknya mencatat rata-rata SD di Lombok Barat belum bisa memvaksin muridnya secara menyeluruh. Penyebabnya, sebagian dari murid SD yang duduk di bangku kelas I masih belum diperbolehkan untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Lantaran belum sebulan mengikuti imunisasi lain.

Sesuai dengan yang dijelaskan oleh Kabid P3KL Dikes Lobar, dr. H. Ahmad Taufik Fathoni, anak-anak yang baru mengikuti imunisasi lain harus diberi jeda setidaknya satu bulan. Khususnya untuk menjaga reaksi vaksin tetap baik dan aman dalam tubuh.

“Karena vaksin Covid-19 ini kan vaksin baru, baru setahun ini. Penelitian untuk boleh digabung dengan vaksin yang lain itu belum ada, jadi kita ambil amannya,” jelas Fathoni.

Supaya bisa segera mencapai target vaksinasi itu, Dikes dan Dikbud saling berkoordinasi. Bahkan walaupun sekolah sedang libur, mereka diminta menjadwalkan satu hari muridnya masuk sekolah hanya untuk mengikuti vaksinasi.

“Kami kerja sama dengan Dikbud, jadi walaupun libur sekolah tetap menjadwalkan satu hari masuk hanya untuk vaksin. Itu giliran setiap sekolah,” tuturnya. Dengan begitu, vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Lobar saat ini disebut sudah mencapai 47,9 persen. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer