Mataram (Inside Lombok) – Produksi rokok sudah mulai ada di NTB. Hal ini sebagai bentuk program industrialisasi di NTB yang mulai berjalan. Pasalnya, produksi tembakau banyak dihasilkan di NTB, tapi masih dikirim ke luar daerah.
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan tembakau NTB telah banyak menjadi bahan baku rokok-rokok yang sudah banyak dikenal masyarakat luas. Ironisnya, setelah diolah menjadi rokok, masyarakat di NTB membeli dengan harga yang lebih mahal.
“Kita harus bangga sebenarnya. Rokok-rokok kelas dunia itu tembakaunya dari sini. Mereka mensponsori kegiatan besar di seluruh dunia, tapi petani kita masih miskin di sini,” ujar Gubernur, Kamis (16/3) siang.
Pengolahan tembakau menjadi rokok menurutnya bukan hal yang terlalu sulit. Dengan mulai banyaknya produksi rokok di dalam daerah, maka bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di NTB. “Bikin rokok kan tidak susah-susah amat. Bukan teknologi dari Planet Mars, dan sekarang sudah bikin yang bagus,” ujarnya.
Sementara terkait larangan menjual tembakau ke luar daerah, Gubernur NTB menegaskan kebijakan ini harus dilakukan secara pelan-pelan. Karena setiap kebijakan yang dikeluarkan biasanya akan menimbulkan pro dan kontra terutama bagi para petani. “Tidak boleh terlampau ekstrem. Harus secara bertahap saja,” tegasnya.
Menurutnya, penerapan kebijakan ini juga harus ada kesadaran dari masyarakat, terutama petani tembakau. “Yang penting kesadarannya didukung dulu,” ungkapnya. (azm)