Mataram (Inside Lombok) – Pemesanan kamar hotel jelang libur natal dan tahun baru (nataru) masih sepi, terutama di kawasan perkotaan seperti Kota Mataram. Padahal jelang libur nataru biasanya tamu-tamu menghabiskan libur menginap di hotel.
Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), Yono Sulistyo mengatakan tingkat okupansi hotel jelang libur nataru di Kota Mataram masih sepi. Kenaikan diprediksi terjadi pada kawasan hotel di kawasan wisata seperti Senggigi, Gili Trawangan maupun Sembalun.
“Karena city hotel ini lebih ke MICE, kalau hotel-hotel di kawasan wisata itu kan tamu menginap sekaligus berlibur. Tapi kita ada dampaknya sedikit,” ujar Yono, Kamis (24/11).
Untuk hotel, resort dan lainnya di kawasan destinasi wisata para tamu biasanya akan memesan jauh hari karena permintaan cukup tinggi. Lain halnya dengan hotel di perkotaan yang hanya menerima beberapa pesanan kamar saja.
“City hotel kebanyakan dipakai sebagai hotel transit atau tempat istirahat saja. Bukan sebagai tujuan utama,” tuturnya.
Sementara itu tingkat okupansi hotel di kawasan destinasi wisata cukup tinggi, karena lokasi hunian yang menjadi tujuan wisatawan. Saat ini banyak masyarakat yang lebih memilih mengunjungi kawasan wisata yang bertemakan alam.
Yono menyebutkan kenaikan okupansi biasanya terjadi sejak memasuki November hingga pertengahan Desember nanti. Reservasi dilakukan untuk kegiatan-kegiatan seperti acara keluarga, agen perjalanan wisata, juga seminar-seminar pemerintahan sudah mulai meningkat.
“Hunian di kawasan perkotaan kita menargetkan okupansinya mendekati 80 persen. Karena masih adanya beberapa kegiatan mice dilakukan,” katanya.
Sementara itu saat ini kondisi usaha perhotelan mulai membaik disebabkan pandemi Covid -19 yang melandai sejak beberapa waktu lalu. Keadaan ini diharapkan berimbas pada durasi tinggal para wisatawan yang semakin lama.
Terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, Ni Ketut Wolini menyebutkan untuk tingkat hunian kamar hotel rata-rata di NTB sudah cukup membaik. Apalagi di awal November kemarin ada event WSBK. Namun hingga akhir tahun nanti belum bisa diprediksi tingkat hunian kamar akan meningkat berapa persen.
“Pasti akan ada kenaikan, karena jelang libur nataru. Biasanya banyak wisatawan berlibur ke hotel-hotel yang dekat tempat wisata. Cuma berapa persen belum bisa saya diperkirakan, tapi naik,” ujarnya. (dpi)