25.5 C
Mataram
Jumat, 26 April 2024
BerandaBerita UtamaJelang WSBK dan G20, Kebutuhan Bahan Bakar Pesawat Meningkat

Jelang WSBK dan G20, Kebutuhan Bahan Bakar Pesawat Meningkat

Mataram (Inside Lombok) – Kebutuhan bahan bakar avtur bagi pesawat terbang jelang perhelatan event World Superbike (WSBK) di Lombok dan G20 di Bali diperkirakan mengalami peningkatan. Mengingat pergerakan pesawat mengalami peningkatan ketika ada event-event internasional yang digelar, baik untuk mengangkut penumpang maupun kargo.

“Pasti ada peningkatan nanti saat WSBK. Kenaikannya bisa 2 kali lipat. Itu tergantung dari tujuan (pesawat, Red) berikutnya setelah event ini. Nantinya juga (pesawat) akan bergeser ke Australia,” ujar Operation Head (OH) DPPU BIL, PT Pertamina Patra Niaga, I Nyoman Ana, Kamis (10/11).

Diakuinya, kenaikan permintaan bahan bakar pesawat sudah dirasakan sejak satu minggu terakhir jelang WSBK. Di mana sudah naik 2 kali lipat dari sebelum event. Untuk memenuhi permintaan yang cukup tinggi, pihaknya kemungkinan akan melakukan penambahan lagi ketersediaan bahan bakar pesawat.

“Stok kita dari segi ketersediaan aman dan penuh untuk bahan bakar, khususnya pesawat di Pertamina BIL dan sumber daya yang kita siapkan sudah aman,” terangnya.

- Advertisement -

Saat ini untuk ketersediaan bahan bakar pesawat di bandara ada sekitar 1000 KL, kemudian ada juga di terminal Ampenan sekitar 1700 KL. Artinya ketersediaan dan permintaan akan bahan bakar pesawat dipastikan terpenuhi.

“Per hari ini stok di DPPU BIL untuk 38 hari ke depan. Tidak perlu khawatir masalah stok dan kita bisa mendukung,” ucapnya.

Sedangkan untuk konsumsi atau permintaan bahan bakar avtur pesawat sehari-hari sebelum adanya event mencapai 25 KL per hari dengan sekitar 10-15 pesawat dilayani. Sementara seminggu terakhir ini jelang adanya event ditambah Bandara Lombok menjadi tempat parkirnya pesawat yang membawa tamu pada event G20 di Bali. Tentunya berdampak pada peningkatan konsumsi bahan bakar pesawat.

“Sekarang ini sudah mulai peningkatan rata rata perhari 40-45 KL dan sekitar 25 pesawat kita layani. Tingginya konsumsi bahan bakar pesawat salah satunya karena WSBK dan event G20,” jelasnya.

Kemudian dari DPPU BIL juga akan mengikuti operasional Bandara Lombok selama 24 jam. Mengingat aktivitas pergerakan pesawat juga mengalami peningkatan. Tentu kebutuhan dan permintaan bahan bakar pesawat meningkat dan dari pihak Pertamina harus tetap siaga untuk melayani.

“Betul kita standby nanti per 11 November kita mengikuti operasinya bandara 24 jam sampai 18 November. Di mana untuk melayani permintaan bahan bakar pesawat,” pungkasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer