27.5 C
Mataram
Jumat, 3 Mei 2024
BerandaBerita UtamaJurusan Pariwisata Jadi Favorit Peserta Didik Baru di SMK

Jurusan Pariwisata Jadi Favorit Peserta Didik Baru di SMK

Mataram (Inside Lombok) – Minat peserta didik yang masuk sekolah menengah kejuruan (SMK) sudah mulai meningkat. Jurusan yang paling banyak peminatnya yaitu sektor pariwisata misalnya perhotelan.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTB, Aidy Furqon mengatakan, saat ini jumlah SMK yang menyediakan jurusan yang berhubungan dengan pariwisata sudah cukup banyak dan tersebar di kabupaten/kota. “Mataram ada SMK 4, Lobar SMK 1 Lingsar, Pujut juga ada, Sumbawa dan masing-masing sudah ada,” katanya kepada Inside Lombok Senin (25/7) di Mataram.

Jurusan pariwisata yang disiapkan oleh masing-masing sekolah memiliki peminat yang cukup tinggi. Rata-rata jumlah siswa di masing-masing kelas mencapai 36 orang.

“Itu penuh kelasnya. Kelas perhotelan penuh, kelas usaha perjalanan wisata penuh, ya 36 orang,” ujarnya.

- Advertisement -

Tingginya minat peserta didik baru masuk di jurusan pariwisata ini karena banyak event nasional dan internasional yang mulai sering digelar. Selain itu, upaya pemerintah dalam memajukan pariwisata sedang digencarkan.

“Ya mungkin giat pemerintah kita yang cukup masif memajukan pariwisata, apalagi yang booming MotoGP, MXGP, dll,” terangnya. Kendati peserta didik yang lulus tidak langsung terserap, lanjut Aidy, tidak menutup kemungkinan 10 tahun ke depan jurusan pariwisata akan banyak dibutuhkan.

Selain pariwisata, jurusan yang cukup banyak peminatnya yaitu otomotif, multimedia, dan industri kreatif. Jurusan-jurusan ini dinilai memiliki peluang kerja yang cukup besar. Disebutkan, jumlah peserta didik baru yang masuk ke SMK yaitu mencapai 17 ribu orang. Dari jumlah ini sebesar enam persen memilih jurusan pariwisata.

Sementara beberapa jurusan sudah mulai dihapus. Hal ini disebabkan karena adanya kejenuhan dan refocusing anggaran. Penghapusan ini karena potensi untuk mendapatkan pekerjaan sudah rendah. Karena kurangnya pangsa pasar. Jurusan yang sudah mulai dihapus ada administrasi atau manajemen perkantoran.

“Satu karena jenuh. Maksudnya karena pangsa pasar sudah tidak butuh itu,” terangnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer