27.5 C
Mataram
Jumat, 3 Mei 2024
BerandaBerita UtamaKasus Covid-19 Menurun, Investasi di Mataram Optimis Tembus Rp769,6 Miliar

Kasus Covid-19 Menurun, Investasi di Mataram Optimis Tembus Rp769,6 Miliar

Mataram (Inside Lombok) – Hingga triwulan ketiga tahun 2021 ini, realisasi investasi di Kota Mataram berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Mataram 69,92 persen atau mencapai Rp538,1 miliar lebih.

Kepala DPMPTSP Kota Mataram, H Amiruddin menyebutkan target investasi tahun 2021 ini yaitu sebesar Rp769,6 miliar lebih. Untuk realisasi triwulan keempat masih dalam proses dan akan diakumulasi sekitar tanggal 20 Januari 2022.

“Realisasi untuk triwulan keempat, belum bisa kami sampaikan karena masih dalam proses termasuk yang ada di aplikasi Online Single Submission (OSS),” katanya, Kamis (30/12).

Meski nilai investasi pada triwulan keempat belum terlihat, pihaknya optimistis target investasi di Kota Mataram untuk 2021 bisa tercapai. Hal ini disebabkan perkembangan Covid-19 tahun ini sudah mulai membaik jika dibandingkan dengan 2020 lalu.

- Advertisement -

“Banyak yang mulai membuka usaha, terutama di bidang perdagangan,” katanya.

Hal itu dapat dilihat dari berdasarkan sektor usaha penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) untuk 10 sektor, sektor perdagangan dan reparasi menyumbang nilai investasi tertinggi dengan realisasi Rp33,539 miliar lebih.

“Setelah itu bidang investasi transportasi, gudang dan komunikasi dengan nilai investasi sebesar Rp17,663 miliar lebih,” sebutnya. Dirincikan, dari realisasi yang sudah dicapai terdiri dari PMA sebesar Rp94,3 miliar lebih, dan PMDN realisasinya sebesar Rp443,8 miliar.

Amiruddin membandingkan dengan kondisi pertumbuhan investasi di 2020 lalu saat Covid-19 mulai merebak di Indonesia. Pada 2021 ini disebut kondisi investasi sudah mulai membaik.

Realisasi nilai investasi 2020 tidak mencapai target, yaitu hanya 66,18 persen atau Rp649,690 miliar lebih hingga triwulan keempat, dari target Rp981,671 miliar lebih.

“Karena itu, kami berharap nilai investasi 2021 bisa lebih baik. Sedangkan untuk target investasi 2022 masih kami bahas dengan berbagai pihak terkait, sebab harus disesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer