Lombok Timur (Inside Lombok) – Kepala Desa Sembalun Bumbung dan Pemangku Adat Sembalun mewakafkan lahan untuk dijadikan masjid dan Universitas Kebudayaan oleh Yayasan Peneleh Jang Oetama. Hal ini sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian adat dan budaya yang ada di Sembalun.
Perwakilan Yayasan Peneleh Jang Oetama, Gatot Dwi Hendro mengatakan pembangunan tersebut merupakan momentum yang sangat penting untuk mewujudkan dakwah bil hal. Ditekankannya universitas kebudayaan tersebut akan dibuka secara gratis karena berbasis wakaf.
“Nantinya Universitas Kebudayaan ini akan kita buka secara gratis bagi masyarakat,” ucapnya saat peletakan batu pertama di Sembalun Bumbung, Kamis (14/07).
Adapun masjid dan Universitas Kebudayaan itu dibangun di atas lahan seluas 1,13 hektare yang diwakafkan oleh Kades Sembalun Bumbung dan Pemangku Adat. Diharapkan universitas tersebut dapat menambah rasa cinta dengan budaya sendiri dan juga menambah ilmu tentang Kebudayaan.
Bupati Lotim, H. M. Sukiman Azmy menyampaikan permohonan maafnya karena belum mampu memberikan perhatian lebih terhadap fasilitas kebudayaan, lantaran keterbatasan kemampuan daerah. Akan tetapi ke depan, ia berjanji akan memberikan perhatian, yaitu dengan pengaspalan jalan menuju lokasi universitas kebudayaan tersebut.
“Saya minta maaf dan saya berjanji akan mengaspal jalan menuju lokasi universitas ini,” janjinya. Sukiman berharap masyarakat Sembalun dapat memanfaatkan dan memelihara Universitas Kebudayaan tersebut agar nantinya adat budaya bisa dipertahankan dan tidak tergerus oleh zaman, terlebih Sembalun merupakan objek wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. (den)
